bakabar.com, BANJARMASIN – Harga masker di pasaran menjadi tak wajar setelah kabar dua warga Indonesia suspect virus Corona. Di Banjarmasin, berjaga-jaga terjangkit virus itu, warga di kota ini ramai melindungi diri dengan menggunakan masker. Akibatnya, masker menjadi langka dan harganya melejit, Rp10 ribu per satu masker.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin H Bambang Yanto meminta pedagang ataupun distributor jangan mengambil kesempatan untuk mencari keuntungan.
“Jangan dipermainkan harga masker, karena di kala heboh seperti ini harganya malah ikut naik. Nantinya masyarakat malah bingung,” ucapnya pada wartawan, Rabu (4/3).
Menyikapi harga masker yang tak wajar, ia berharap, pemerintah kota melalui instansi terkait terjun ke lapangan. “Untuk menindak harga masker yang tak wajar. Instansi terkait bisa membentuk tim dengan melibatkan aparat kepolisian,” sebutnya.
Politisi Demokrat ini pun menghimbau masyarakat jangan panik sehingga harus memasang masker untuk mengantisipasi virus Corona tersebut. Padahal, PBB menyatakan penggunaan masker tersebut hanya untuk orang sakit.
“Kalau bisa yang sehat jangan ikut-ikutan beli dan gunakan masker,” ujarnya.
Apalagi, epidemi virus Corona hanya berkembang di empat musim, bukan di iklim tropis seperti di Indonesia.
“Jadi jangan kaget, santai saja karena sudah disikapi keras pemerintah. Contohnya ketika heboh flu babi dan flu burung, di Indonesia, apalagi Banjarmasin tidak begitu banyak ada suspect,” jelasnya.
Walau begitu, ia mengimbau, warga tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, serta menjaga stamina dengan rajin berolahraga.
“Jika kita sehat, kemungkinan kecil terjangkit. Saya harap pemerintah gencar mensosialisasikan tentang virus ini,” tutupnya.
Baca Juga:Dandim Martapura Soal Corona: Jangan Resah, Tapi Waspada
Baca Juga:Masker Hingga Antiseptik Langka di Banjarmasin, Satu Hari Lebih 50 Pencari
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini