bakabar.com, JAKARTA –PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menetapkan target penjualan batu bara hingga dua kali lipat di tengah harga komoditas yang sedang tidak bergairah.
Chef Financial Officer RMKE Vincent Saputra mengungkapkan tentang penetapan target penjualan batu bara sebesar 3,5 juta MT untuk tahun 2023.
“Dimana 2,1 juta MT berasal dari tambang sendiri. Kemudian 1,3-1,4 MT datang dari tambang lain yang biasa kita beli seperti sebelumnya,” ujarnya kepada bakabar.com, Kamis (13/4).
Tambang yang dimaksud yaitu PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang berlokasi di Sumatera Selatan. Selain penjualan komoditas, perusahaan juga beroperasi sebagai penyedia jasa logistik batu bara.
Baca Juga: Harga Saham Batu Bara Terus Terperosok, Mirae Ungkap Alasannya
Pada operasional jasa logistik, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan yang signifikan, dimana RMKE berhasil melakukan pengangkutan sebesar 11 juta MT ke tongkang.
“Untuk mencapai 8 juta ton, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 6 juta ton. Kenaikan itu cukup signifikan dari segi pendapatan,” jelasnya.
Sebagai informasi, RMKE berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,7 triliun pada 2022 atau naik 46,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan mencapai Rp404,1 miliar atau naik 103,9 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pensiun Dini PLTU Batu Bara, Menkeu: Transisi ke Energi Bersih
Hal itu merupakan pencapaian pendapatan tertinggi yang pernah diraih perusahaan. Vincent menjelaskan kenaikan pendapatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh peningkatan volume pengangkutan batubara.
“Volume meningkat dan juga produksi bertambah lebih banyak, maka dampaknya cukup signifikan ke pendapatan perusahaan,” pungkasnya.