bakabar.com, BANJARBARU – Petani karet di Kalsel kini dapat tersenyum, dan bersemangat. Sebab harga karet terus membaik, bahkan sampai 100 persen.
Jika kadar karet kering (K3) harganya bisa mencapai Rp21 ribu hingga Rp22 ribu. Jadi tingkat petani kurang lebih Rp9 ribu sampai Rp11 ribu.
Harga ini jelas membuat para petani karet dapat semangat untuk menyadap kebun karet.
“Naiknya harga karet ini dipicu berbagai hal. Di antaranya mulai membaiknya ekonomi dunia yang mendorong perbaikan sales otomotif dan bekurangnya pasokan karet dunia akibat gugur daun, serta serangan penyakit bercak daun,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Sabtu (20/3).
Suparmi bilang, pihaknya selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Kalsel agar terus meningkat.
“Hal itu kami lakukan melalui kelembagaan petani karet untuk bergabung dalam unit pengolahan dan pemasaran Bokar (UPPB). Sehingga mutunya baik dan harga di tingkat petani meningkat,” tambah dia.
Sampai saat ini, kata Suparmi, jumlah UPPB di Kalsel sebanyak 152 unit. Tahun ini juga target pembentukan sebanyak 69 unit.
“Yakni Tabalong 17 unit. Balangan 3 unit. HST, Tapin, Banjar, Tanah Bumbu 5 unit. HSS 2 unit. Banjarbaru 1 unit. Tanah Laut 20 unit. Kotabaru 3 unit. Batola 2 dan HSU 1 unit,” ujar Suparmi merinci.