bakabar.com, JAKARTA – Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, 6 Nopember 2020 naik. Sekarang berada di Rp1,009 juta per gram.
Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp10 ribu per gram dari Rp892 ribu menjadi Rp902 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp554,5 ribu, 2 gram Rp1,95 juta, 3 gram Rp2,91 juta, 5 gram Rp4,82 juta, 10 gram Rp9,58 juta, 25 gram Rp23,83 juta, dan 50 gram Rp47,59 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp95,11 juta, 250 gram Rp237,51 juta, 500 gram Rp474,82 juta, dan 1 kilogram Rp949,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Dilansir CNN Indonesia, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.941,8 per troy ons atau turun 0,26 persen. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,28 persen ke US$1.944,28 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di pasar internasional berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini, meski hasil akhir Pilpres AS belum ada. Namun, pasar sudah bersiap menyambut kemenangan Joe Biden, meski sempat ada tuduhan manipulasi suara yang dilemparkan oleh Donald Trump.
Ariston bilang persiapan pasar menyambut kemenangan Biden diikuti dengan aksi masuk ke aset-aset yang lebih berisiko dibandingkan dolar AS. Hal ini turut meningkatkan minat pelaku pasar untuk masuk ke emas.
“Harga emas menguat tajam kemarin dan bisa menjadi momentum penguatan harga hari ini, tapi di sisi lain potensi koreksi karena kenaikan tajam tetap terbuka,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Proyeksinya, harga emas bisa menguat sampai ke kisaran US$1.910 sampai US$1.960 per troy ons pada hari ini. Di sisi lain, harga emas akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi tenaga kerja non-farm AS.
“Data yang lebih baik dari prediksi bisa mendorong penguatan dolar AS sehingga melemahkan harga emas dan sebaliknya,” tandasnya.