Harga Cabai

Harga Cabai di Magelang Jateng Melonjak, Tembus Rp70 Ribu per Kilo

Harga cabai di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kenaikan. Harga cabai rawit tembus Rp70 ribu per kilogram.

Featured-Image
Pedagang dan pembeli cabai di Pasar Rejowinangun, Kamis (26/10) (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Harga cabai di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kenaikan. Harga cabai rawit tembus Rp70 ribu per kilogram.

"Sebelumnya cuma Rp60 ribu per kilo," kata salah satu pedagang di Magelang, Warti (40), Kamis (26/10).

Pantauan bakabar.com di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, kenaikan itu terjadi dalam kurun waktu sepekan terakhir. Kenaikan berlaku untuk semua jenis cabai.

Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit. Sementara cabai merah besar Rp40 ribu per kilo dan cabai hijau Rp38 ribu per kilo.

Selain cabai, sejumlah komoditi lain di Pasar Rejowinangun juga mengalami kenaikan. Seperti bawang putih yang mencapai Rp38 ribu per kilogram.

Baca Juga: Candi Ngawen, Alternatif Wisata Sejarah di Magelang Selain Candi Borobudur

Kenaikan tersebut berimbas pada turunnya omset penjualan. Sebab, daya beli masyarakat menurun.

"Biasanya jarang sisa. Sekarang sepi, jadi kadang sisa 2 tambir (tempat cabai dari bambu)," ujar Warti.

Warti menceritakan, pelanggan saat ini kerap membeli dengan jumlah kecil. Biasanya hanya digunakan untuk sekali memasak.

Pedagang cabai di Pasar Rejowinangun
Pedagang cabai di Pasar Rejowinangun, Kamis (26/10) (Apahabar.com/Arimbihp)

Baca Juga: Pro Kontra Pencalonan Gibran, Relawan Magelang Tak Lihat Partai

Sementara itu, seorang petani cabai di Kabupaten Magelang, Sulis (30) membenarkan adanya kenaikan tersebut. Kenaikan itu disebabkan oleh kemarau panjang.

"Kalau dari petani ya naik, tapi tidak banyak. Karena habis untuk biaya produksi," kata Sulis.

Terlebih, para petani sempat mengalami kesulitan untuk menyirami tanaman cabai. Sebab, mereka kesulitan air saat kemarau.

"Pengairan mengandalkan sumur dan tadah hujan, itupun gantian untuk keperluan harian, dicukup-cukupkan saja," ujar Sulis.

Editor


Komentar
Banner
Banner