Tak Berkategori

Harga Bapok Naik Pascabanjir, Pemkab HST Keluarkan Edaran

apahabar.com, BARABAI – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) mengeluarkan edaran untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok…

Featured-Image
Bupati Chairansyah didamping dua asistennya Rakorda TPID di Auditorium Kantor Bupati HST, Selasa (26/1). Foto-ProkomHST for apahabar.com/Lazuardi

bakabar.com, BARABAI – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) mengeluarkan edaran untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok (bapok) di pasar.

Pemkab juga akan mengamankan ketersediaan dan keterjangkauan komoditas lainnya pascabanjir.

Melalui Bagian Perekonomian dan SDA HST, surat edaran Bupati HST itu ditujukan kepada para pedagang, agen atau distributor.

Tujuannya agar tidak menimbun, menaikkan serta tidak menjual barang dengan jumlah besar. Apalagi sampai menjual keluar daerah.

Pembahasan ini digelar dalam Rakorda Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Auditorium Kantor Bupati HST, Selasa (26/1).

Bupati HST, HA Chairansyah menginstruksikan dinas terkait memantau harga-harga bapok dan komoditi di pasaran. Khususnya di Pasar Keramat Barabai dan pasar tradisional lainnya.

“Minilamal (pengawasan-red) dua hari sekali. Baik di pasar di kecamatan-kecamatan maupun di perkotaan,” kata Chairansyah saat memimpin rapat.

Dalam laporan Dinas Perdagangan (Disdag) HST, secara rutin akan memantau harga bapok dan komoditi di pasar.

Data Disdag, harga BBM dan LPG 3 kilogram mengalami kenaikan signifikan. Selain itu juga mengalami kelangkaan.

Sebagai tindak lanjut, Chairansyah menginstruksikan Disdag dan instansi terkait bersama jajaran Polres HST melakukan pengawasan langsung.

“Pengawasan langsung ke lapangan dimulai Rabu 27 Januari 2021 agar harga bisa stabil,” tekan Chairansyah.

Dalam rakor tersebut seluruh anggota TPID, mulai dari BPS, Bulog, Kodim 1002, Polres HST, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bappelitbangda, dan Diskominfo hadir dan memberikan laporan terkait antisipasi kenaikan harga.

Berdasarkan laporan dari Bulog HST, ketersediaan pasokan atau cadangan untuk tahun 2021 mencukupi. Stok beras pada tiga gudang sebanyak 2.318 ton dengan cadangan beras HST 100 ton dan yang sudah digunakan sebanyak 30 ton untuk penanganan Covid-19.

Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan HST melaporkan terus mengintensifkan pemantauan harga pangan pascamusibah bencana banjir.

Menurut data dinas itu, harga ikan masih stabil. Akan tetapi ada beberapa jenis yg sempat mengalami kenaikan signifikan yaitu, nila dan ikan mas.

Tidak bertahan lama, harganya sudah mengalami penurunan.

Untuk cadangan pangan yang di kelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, terdapat 13.458 kilogram dan untuk kebutuhan beras untuk masyarakat HST sebanyak 61 ton per bulan. Diperkirakan masih aman untuk 2021.

Dari hasil pengamatan Dinas Pertanian HST, kerusakan lahan akibat musibah bencana banjir ada 11.300 hektare. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil panen 2021. (*)



Komentar
Banner
Banner