Kalsel

Harga Ayam Masih Tinggi, Konsumen di Marabahan Menahan Diri

apahabar.com, MARABAHAN – Sempat terkoreksi menjadi Rp38.000 per kilogram, harga ayam ras di Pasar Marabahan bertahan…

Featured-Image
Selama dua pekan terakhir di Pasar Marabahan, harga daging ayam potong masih terbilang tinggi. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Sempat terkoreksi menjadi Rp38.000 per kilogram, harga ayam ras di Pasar Marabahan bertahan dengan kenaikan Rp2.000.

Rp38.000 merupakan harga daging ayam ukuran sedang di pengujung Oktober 2019 yang terpantau Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Barito Kuala.

Lantas memasuki pekan pertama November 2019, harga daging ayam ras mulai terangkat menjadi Rp40.000. Harga tersebut bertahan hingga pekan kedua November 2019.

Dibandingkan daerah lain, harga daging ayam di Pasar Marabahan tidak berbeda dengan Pasar Antasari Banjarmasin, sesuai hasil pantauan Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan.

Harga daging ayam sendiri cenderung naik dalam beberapa pekan terakhir. Terutama kalau dibandingkan dengan harga sepanjang September 2019 yang berkisar antara Rp30.000 hingga Rp34.000.

Bahkan dalam beberapa bulan sebelumnya hingga Agustus 2019, harga ayam sempat anjlok hingga menjadi Rp25.000 sampai Rp28.000.

“Harga Rp40.000 itu sudah pasaran sekarang. Mungkin karena disebabkan bertepatan dengan perayaan Maulid, sehingga permintaan juga meningkat,” papar Wiwi, salah seorang warga Jalan Panglima WangkangMarabahan, Rabu (13/11).

Sementara sejumlah pedagang makanan yang menggunakan ayam sebagai menu utama, sedikit menahan diri sambil menunggu harga sedikit lebih murah.

“Oleh karena belum terlihat tanda-tanda turun, terpaksa jumlah ayam yang dibeli lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya,” jelas Fatimah, pedagang sate ayam di Jalan AES Nasution.

Secara umum harga beberapa bahan pokok di pekan kedua November 2019, tidak mengalami kenaikan signifikan.

Masih terkait perayaan Maulid, harga telur ayam ras naik dari Rp25.000 menjadi Rp26.000 per kilogram. Sedangkan tomat yang sepekan sebelumnya seharga Rp10.000 per kilogram, naik menjadi Rp13.000.

Baca Juga: Harga Properti 2020 Diprediksi Naik 9 Persen

Baca Juga: GAPKI Dorong Industri Hilir Minyak Sawit Kalsel

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner