Pemkab Banjar

Hapus Stigma Penderita Kusta, RSUD Ratu Zalecha Lakukan Penyuluhan Intensif

Rumah Sakut Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha melakukan penyuluhan ke masyarakat untuk menghapuskan stigma bagi penderita kusta.

Featured-Image
Penyuluhan untuk hilangkan stigma terhadap penderita kusta. Foto: Info Publik Banjar

bakabar.com, MARTAPURA - RSUD Ratu Zalecha Martapura melakukan penyuluhan ke masyarakat untuk menghapuskan stigma untuk penderita kusta.

Penyuluhan bertujan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kusta dan menghapus stigma negatif yang masih melekat di masyarakat.

Kusta atau lepra ini adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang kulit, saraf tepi, saluran pernapasan dan mata.

Penyebabnya adalah bakteri mycobacterium leprae yang berkembang sangat lambat, bisa memakan waktu antara 6 bulan hingga 40 tahun.

Adapun gejalanya sering muncul dalam rentang 1 hingga 20 tahun setelah infeksi terjadi.

"Meski menular melalui percikan atau droplet dari hidung maupun mulut penderita, kusta tidak akan menyebar melalui kontak biasa seperti bersalaman, berpelukan dan duduk bersebelahan," papar dr Noor Hidayah, Jumat (7/2).

"Oleh karena itu, penderita kusta tidak perlu dikucilkan dari lingkungan sosial," imbuhnya.

Dalam penyuluhan tersebut juga dipaparkan beberapa tanda dan gejala kusta yang perlu diwaspadai.

Seperti hilangnya sensasi terhadap suhu, sentuhan, tekanan atau rasa sakit. Kemudian nunculnya lesi pucat atau kulit yang menebal, pembesaran saraf terutama di siku dan lutut.

Lalu kerusakan hidung seperti mimisan, hidung tersumbat atau kehilangan tulang hidung, jehilangan alis dan bulu mata. Termasuk mata kering, jarang berkedip, dan berisiko menyebabkan kebutaan.

"Dan hilangnya jari tangan dan kaki, kelemahan otot hingga kelumpuhan, terutama pada kaki dan tangan dan muncul luka tanpa rasa sakit," jelasnya.

Masih banyak masyarakat yang menganggap kusta sebagai penyakit kutukan atau keturunan yang tidak dapat disembuhkan.

Akibatnya, penderita kusta sering dikucilkan dan mengalami diskriminasi sosial. Faktanya, kusta bukan penyakit yang tak tersembuhkan.

"Dengan terapi yang tepat dan kepatuhan dalam pengobatan, penderita bisa sembuh total," tuturnya.

Penderita kusta juga diharuskan menjalani pengobatan selama 12 bulan. Kabar baiknya, obat bagi penderita kusta sudah tersedia di puskemas secara gratis.

Menjaga pola makan dengan nutrisi seimbang juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan kusta.

"Melalui penyuluhan, ini kami berharap dengan pengetahuan yang lebih baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan sehat bagi semua," tuntas Hidayah.

Editor


Komentar
Banner
Banner