Banjarmasin Hits

Hanya Status, Sayangnya Bandara Syamsudin Noor Belum Punya Rute Internasional

Berstatus internasional, hingga kini Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) justru belum memiliki rute penerbangan langsu

Featured-Image
Penumpang di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Fida.

bakabar.com, BANJARBARU - Berstatus internasional, hingga kini Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) justru belum memiliki rute penerbangan langsung ke luar negeri.

Satu-satunya rute ke luar negeri yang pernah ada yakni hanya pada musim haji, saban bulan Zulhijjah tiap tahun kalender hijriah. Rutenya, langsung ke Makah-Madinah, Arab Saudi. Itu pun dengan pesawat air bus yang dapat menampung 300-an orang.

Bandara Syamsudin Noor terdorong berstatus internasional karena Kalsel, memiliki Embarkasi Haji yang melayani jemaah hingga Kalimantan Tengah (Kalteng). Tadinya, hanya punya embarkasi, tapi penerbangan jemaah haji malah transit ke provinsi lain.

Seiring itu, status bandara Syamsudin Noor, berubah. Run way diperpanjang, parkir pesawat hingga terminal keberangkatan diperluas, serta fasilitas lainnya dipenuhi.

Terminal baru yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu memiliki kapasitas hingga 7 juta penumpang tiap tahunnya, dari sebelumnya hanya 1,3 juta penumpang.

Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Internasional Syamsudin Noor mengaku terus mengupayakan terealisasinya penerbangan langsung ke luar negeri (LN). 

Stakeholder Releation Manager Bandara Syamsudin Noor, Iwan Risdianto mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas hal tersebut dengan sejumlah maskapai. 

Sebab, lanjutnya beberapa maskapai berencana menambah rute penerbangan direct dari Banjarmasin ke Malaysia dan Singapore.  "Ini masih dalam proses pembahasan," ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (17/11). 

Meski belum dapat dipastikan, apakah itu dapat terwujud, namun Iwan mengungkapkan pembahasan itu ditarget rampung tahun ini dan dapat direalisasikan pada 2024 nanti. 

"Sampai dengan ini masih kami coba meramunya, dalam hal ini kami mencoba yang terbaik untuk menghadirkan penerbangan langsung dari Banjarmasin ke Asia maupun Eropa," ungkapnya. 

Selain itu, AP I katanya juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel juga sejumlah agen travel dan perhotelan untuk mewujudkan penerbangan langsung ke luar negeri itu. 

"Mengingat Bandara Syamsudin Noor tarafnya Internasional namun belum ada transfer secara direct. Kalau (transit) lewat Jakarta atau Makassar sudah berjalan lama. Terutama untuk jemaah Umroh dan Haji," cetusnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, Muhamma Tambrin, sempat menyayangkan bahwa selama ini keberangkatan jemaah umroh bukan langsung dari Banjarbaru.

Pasalnya menurut Tambrin, sejak dirinya pertama kali menjabat sebagai Kakanwil Kemenag pada 2021, saat itu saja sudah 25 ribu orang di Kalsel berangkat umroh saban tahunnya. 

Namun, saat kini, saat terakhir kali berdiskusi dengan Kantor Keimigrasian dan sejumlah pihak terkait, sekarang ini sudah mencapai 60 ribu orang berangkat umroh. 

"Itu sekarang estimasinya 60 ribu, betapa besar pangsa pasarnya, luar biasa. Karena itu Gubernur (Kalsel) Paman Birin (Sahbirin Noor) mendorong bagaimana posisi pesawat itu bisa berangkat Bandara Internasional Syamsudin Noor ke Jedah atau Madinah," papar dia saat media gathering Kanwil Kemenag Kalsel dengan wartawan di Banjarmasin, 14 Oktober lalu. 

Tambrin beranggapan tingginya angka keberangkatan umroh masyarakat Kalsel lantaran lamanya waktu daftar tunggu untuk berangkat haji yang kini mencapai 38 tahun. 

Editor
Komentar
Banner
Banner