bakabar.com, TANJUNG – Muhammad Fini (20), pemuda Kalimantan Selatan yang berjalan kaki sembari menumpang kendaraan, pernah dua kali kehilangan handphonenya.
Pertama, handphonenya dijambret saat berjalan di Kota Bandung, Jawa Barat sekitar bulan Mei 2021.
Kepada bakabar.com, Fini menuturkan, kejadiannya bermula saat dirinya berjalan di Kota Bandung, tiba-tiba ada yang menyenggol kakinya hingga membuatnya kaget.
Kemudian ada yang berpura-pura jadi orang baik dengan memberi sebatang rokok, sembari berlalu bersama temannya.
“Setelah mereka jauh, saya cek handphone ternyata sudah hilang,” kata Fini, Selasa (9/11).
Fini merasa sedih kehilangan handphonenya itu, pasalnya di dalamnya banyak tersimpan foto-foto kenangan dirinya berkeliling Indonesia.
“Bersama handphone tersebut, Foto kenangan selama di Jawa, Bali, NTB dan NTT juga ikut hilang. Hanya sedikit yang sempat disimpan di Instagram,” jelasnya.
Kata Fini lagi, pasca-hilangnya handphone tersebut, selama 1 bulan tidak menggunakan handphone hingga bulan berikutnya bisa membeli handphone seken.
Tidak lama menggunakannya, hanphone itu secara perlahan rusak layar sentuhnya hingga tidak bisa dipakai lagi.
“Sempat mau diperbaiki, namun handphonenya ketinggalan di dalam truk yang saya tumpangi,” jelasnya.
Dua bulan lamanya, Fini kembali tidak memakai handphone sampai akhirnya ia kembali ada rezeki untuk membelinya.
Namun, sekitar bulan Agustus handphone yang dibelinya kembali dicuri orang.
“Saat saya cas, dan ditinggal ke luar sebentar saat kembali sudah tidak ada,itu kejadiannya di Sorong, Papua Barat,” bebernya.
Dua kali kehilangan handphone menjadi pelajaran bagi Fini untuk berhati-hati menggunakannya.
Hal itu juga yang menjadi alasan dirinya tidak mau membuat video dalam perjalanannya.
“Tidak membuat video saat jalan saja handphone pernah di jambret dan dicuri, apalagi bikin video di jalan tambah mudah orang yang berniat jahat untuk mengincar dan mengambilnya,” ucap warga Mambai,Desa Simpung Layung,Muara Uya ini.
Meski pernah dua kali mengalami hal yang tidak mengenakkan, namun orang-orang baik di negeri ini sangatlah banyak.
Hal itu dibuktikannya dengan tumpangan transportasi darat, laut, makan, minum, rokok dan lainnya ada saja yang mensponsori.
“Banyak orang baik hati di negeri ini yang dikirim Allah SWT untuk menolong saya. Ada saja rezeki datang tiba-tiba tanpa disangka, disetiap ujian duka, pasti ada hikmahnya. Mungkin hari ini perih besok belum tentu, manusia akan lebih manusia jika dilebih memanusiakan manusia, saling membantu saling bahu membahu,” ucap Fini.