bakabar.com, BANJARMASIN – DPP Partai Demokrat telah menelusuri siapa saja yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatera Utara.
Di Kalsel, ada delapan pengurus DPC Partai Demokrat yang terbukti turut serta dalam KLB yang mengusung Moeldoko sebagai ketua umum tersebut. Alhasil, mereka semua didepak dari kepengurusan.
“Tanggal 5 lalu itu dibuktikan semua,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel Rusian, Jumat (12/3).
Delapan kader yang merupakan pengurus DPC Partai Demokrat Kalsel itu kini telah di Plt-kan sebelum pelaksanaan KLB Sumut yang dilaksanakan Jumat 5 Maret 2021.
“Khusus delapan kader Demokrat tersebut itu di-Plt sebelum terjadi KLB itu,” jelasnya.
Meski sudah dipastikan dikeluarkan dari kepengurusan, Rusian bilang saat ini DPD masih belum memegang SK pencopotan sebagai pengurus DPC tersebut.
Sebab, hingga saat ini SK itu masih dipegang DPP guna keperluan administrasi di Kemenkumham maupun KPU. Kemungkinan SK tersebut akan dikirimkan ke DPD dalam waktu dekat.
“Karena yang berhak mengeluarkan SK adalah DPP, tentunya hal itu dipegang DPP untuk disampaikan ke Kemenkumham dan KPU. Dan kami tentu saja dalam waktu dekat akan menerima SK-nya,” pungkasnya.
Keterlibatan delapan pengurus DPC di KLB Sumut itu sebelumnya telah tercium sejak DPD Partai Demokrat Kalsel melakukan apel siaga berbarengan dengan pelaksanaan KLB, Jumat 5 Maret 2021.
Di mana dari 13 DPC hanya ada lima yang hadir di apel siaga. Sementara delapan ditengarai tengah berada di KLB.
“Ketika apel siaga, yang hadir lima, artinya ada delapan yang tak hadir. Inilah mengapa ditengarai mereka di sana (KLB),” ujar Rusian sebelumnya.
bakabar.com berhasil memperoleh data-data pengurus DPC Partai Demokrat Kalsel yang ditengarai menghadiri KLB tersebut.
Sumber terpercaya bakabar.com itu membeberkan ada sembilan orang dari yang menghadiri ke KLB.
Data itu pun dicoba untuk dikonfirmasi ke Rusian, apakah benar mereka yang menghadiri KLB?
“Kurang Lebih begitu,” kata Rusian.
Mereka yakni, ketua DPC Tanah Bumbu, Roni Reza, Ketua DPC Barito Kuala, H Rohan, Ketua DPC Tabalong, Masrudin.
Kemudian Sekretaris DPC HSS, Saukani, Ketua DPC HST, Yofie Rachman, Sekretaris DPC Kotabaru, M Syaiful Anwar, Sekretaris DPC Tapin Hanafi Gobet, dan M Alamsyah.
“M Alamsyah dulu memang pengurus. Tapi di pencalegan, dia mencaleg di Parpol lain. Kalau begitu otomatis dianggap bukan anggota lagi,” beber Rusian.
