Kalsel

Hadapi Resesi, Pemprov Kalsel Dorong UMKM Lewat Program PEN

apahabar.com, BANJARBARU – Menghadapi ancaman resesi, pemerintah memberikan penguatan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)…

Featured-Image
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Gustafa Yandi. Foto-apahabar.com/Musnita

bakabar.com, BANJARBARU – Menghadapi ancaman resesi, pemerintah memberikan penguatan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Ini upaya untuk mendorong koperasi dan UMKM agar tetap eksis, juga meningkatkan usahanya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Gustafa Yandi di ruang kerjanya, Kamis (1/10).

Program PEN berupa bantuan tunai sebesar Rp 2,4 juta yang ditujukan bagi para pelaku usaha dan industri kecil dalam menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah pusat menganggarkan sekitar Rp48,8 triliun untuk subsidi bunga KUR, pembiayaan UMKM, penjaminan serta penempatan dana di perbankan.

“Bentuknya macam-macam mulai dari subsidi bunga, keringanan pajak serta restrukturisasi,” sebut dia.

Dari target 12 juta seluruh Indonesia, Pemprov Kalsel mengusulkan 87 ribu pelaku UMKM untuk masuk dalam program ini. Sebagai fasilitator, Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel berkoordinasi dengan pihak perbankan dalam tahap penyaluran bantuan.

“Kami menyosialisasikan kemudian memfasilitasi kepada perbankan dan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir). Jadi silakan, koperasi dan UMKM memanfaatkan program pemerintah ini,” imbaunya

Menurutnya, krisis resesi belum terlalu berdampak pada sektor UMKM. Sebab, pelaku usaha mulai berinovasi dengan memanfaatkan konten digitalisasi dalam memasarkan produk mereka.

“Masih stabil. Pada saat pandemi awal memang terasa syok, tetapi begitu mulai kebiasaan baru sudah menyesuaikan antara produsen dan konsumen. Ekonomi berputar walaupun tidak secepat waktu normal,” beber dia.

Tercatat, total ada 466.372 unit UMKM yang ada di Kalsel. Terbagi menjadi 461.472 atau 99,01 persen Usaha Mikro Kecil dan 4.610 atau 0.99 persen Usaha Menengah Besar.

Menurut Kepala Bidang Usaha dan Pemasaran Produk, Refiansyah, tidak semua UMKM merasakan dampak negatif dari pandemi Covid-19. Ada yang bertahan dengan melakukan inovasi, namun ada pula yang jatuh karena tidak memanfaatkan peluang.
“Kalau yang naik cepat seperti produk herbal, yang stagnan seperti kuliner dan ada juga yang jatuh karena tidak melakukan inovasi, ” ujarnya menambahkan.

Pemprov Kalsel, kata dia, berharap pelaku usaha yang menerima penyaluran bantuan ini dapat memanfaatkan dana hibah sebaik-baiknya.



Komentar
Banner
Banner