bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Banjarmasin menggelontorkan anggaran Rp830 juta guna Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2021.
Anggaran nyaris Rp1 miliar tersebut dialokasikan oleh tiga satuan kerja perangkat daerah atau SKPD yang berbeda.
Rinciannya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) senilai Rp600 juta.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Rp110 juta, dan Dinas UMKM dan Koperasi Rp120 juta.
Sayangnya, transaksi yang diperoleh selama even BSF hanya sekitar Rp125 juta. BSF dilaksanakan selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Oktober 2021.
"Transaksi yang terjadi, walaupun ada penurunan yang biasanya sekitar Rp350 juta, tapi ada transaksi itu yang paling penting saya kira," ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Senin (11/10).
Ibnu menyampaikan bahwa saat ini tingkat penjualan sasirangan sedang mengalami tren penurunan.
Meski begitu, menurutnya hal tersebut masih dalam progres yang positif mengingat situasi masih pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi ini itu masih termasuk dalam hal yang bagus,” jelasnya.
Meskipun begitu, Ibnu tetap berharap event BSF ini bisa kembali terlaksana di tahun depan.
Melalui even ini ia berharap budaya mengenakan kain sasirangan bisa terus dilestarikan.
“Mudah-mudahan tahun depan even ini bisa kembali terlaksana dengan lebih baik lagi,” harapnya.
Ngototnya Banjarmasin Gelar BSF Saat PPKM Level IV, dan Ancaman Gelombang Keempat Covid-19
