Kalsel

Habib Fathurrahman Bahasyim Kecam Tindak Anarkis Petugas PSBB di Surabaya

apahabar.com, BANJARMASIN – Pimpinan Majelis Taklim Al Mahabbah Banjarmasin, Habib Fathurrahman Bahasyim mengecam tindakan anarkis yang…

Featured-Image
Cucu Habib Basirih Banjarmasin, Habib Fathurrahman Bahasyim, kecam tindakan anarkis petugas PSBB Surabaya kepada Habib Umar. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BANJARMASIN – Pimpinan Majelis Taklim Al Mahabbah Banjarmasin, Habib Fathurrahman Bahasyim mengecam tindakan anarkis yang dilakukan petugas PSBB di Check Point Exit Tol Surabaya, Jawa Timur terhadap Habib Umar.

Menurutnya, petugas PSBB Surabaya terlalu berlebihan dalam menghadapi masyarakat. Tindakan petugas itu berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

"Saya kira tidak sepantasnya aparat kepolisian dan instansi terkait bersikap seperti itu, apalagi yang dilakukan seorang habib atau ulama. Saya akui Habib Umar saat itu memang melanggar PSBB, tapi bukan harus ditindak dengan kekerasan fisik,” ujar Habib Fathurrahman Bahasyim kepada bakabar.com saat ditemui di Banjarmasin, Kamis (21/5).

Menurut cucu Habib Basirih itu, aparat kepolisian yang berjaga bersama petugas instansi lain seharusnya lebih bersikap preventif dan elegan dalam menghadapi masyarakat, bukan dengan tindakan represif dan anarkis.

"Ini kan aneh, kok aparat memberikan contoh bersikap anarkis. Sedih hati saya melihat video beliau (Habib Umar) diperlakukan seperti penjahat. Sungguh tak beradab memperlakukan orang yang sudah tua seperti itu,” sesalnya.

Habib Fathurrahman Bahasyim pun menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap insiden kekerasan terhada Habib Umar, ulama kondang asal Bangil Pasuruan itu.

“Kami juga meminta seluruh elemen pemerintahan untuk bersikap arif dan terbuka ditengah pandemi Covid-19 dengan tidak melakukan tindakan atau pernyataan yang semakin menyulut api pemecah bangsa,” ujarnya.

“Ingat, para habaib dan ulama saat ini bisa dibilang ujung tombak bagi masyarakat. Mereka disakiti atau dizholimi, maka yang lain akan ikut merasakan sakitnya. Apapun alasannya si oknum itu harus di proses hukum,” imbuhnya.

Habib Fathurrahman juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk menahan diri dari tindak kekerasan. “Kami menghimbau kepada umat muslim di Kalimantan Selatan agar kiranya menahan diri, dan tidak terpancing dengan segala bentuk informasi yang kemungkinan akan beredar di medsos pasca tindak kekerasan yang dialami habib Umar di Surabaya,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah video viral menampilkan Habib Umar Assegaf berkelahi dengan petugas PSBB di Check Point Exit Tol Surabaya, Jawa Timur.

Dia tampak melawan petugas karena mobilnya dihentikan dan diminta putar balik oleh petugas sebab diduga melanggar PSBB.

Sumber di kepolisian menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Check Point Exit Tol Surabaya pada Rabu, 20 Mei 2020, sekira pukul 16.45 WIB.

Saat itu, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya yang berjaga bersama petugas instansi lain menghentikan mobil Toyota Camry N1B yang melaju dari arah Malang keluar, dan hendak masuk ke Kota Surabaya.

Reporter : Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner