bakabar.com, JAKARTA - Ceramahnya diduga menghina Nabi Muhammad SAW, KH Ahmad Muwafiq buka suara. Kiai yang akrab disapa Gus Muwafiq tersebut mengaku bahwa dirinya adalah seorang pecinta Rasulullah SAW.
Gus Muwafiq menyampaikan klarifikasi melalui video. Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik itu, Gus Muwafiq mengenakan peci hitam dan baju putih.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?” kata Gus Muwafiq seperti dilansir detik.com, Selasa (2/12).
Gus Muwafiq menyebut kalimat yang disoroti itu adalah bagian dari ceramahnya di Purwodadi, Jawa Tengah.
“Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya,” ujarnya.
Muwafiq lalu menjelaskan soal penggunaan kata ‘rembes’ dalam ceramahnya.
“Lantas kemudian terkait dengan kalimat ‘rembes’, ‘rembes’ itu dalam bahasa Jawa artinya ‘punya umbel’, tidak ada lain, bahasa saya ‘rembes’ ituumbelanitu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya,” ucapnya.
Oleh karena itu, Gus Muwafiq menegaskan dia tidak menghina Rasulullah. Gus Muwafiq mengaku dari kecil diajarkan untuk menghargai Rasulullah.
“Nah sekarang alhamdulillah saya diingatkan, terima kasih, dan demi Allah tidak ada sedikut pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah. Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah nggak tahu jawabannya, karena mereka sudah nggak percaya dengan jawaban-jawaban kita,” ujarnya.
Meski begitu, Gus Muwafid meminta maaf jika pemilihan katanya dianggap kurang tepat. Gus Muwafiq menegaskan tidak ada maksud menghina.
“Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf,assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tuturnya.
Soal tuduhan menghina Nabi ini muncul melalui potongan video ceramah Gus Muwafiq yang viral. Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menceritakan soal masa kecil nabi-nabi, seperti Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW, yang penuh perjuangan.
Baca Juga:Mahasiswa Asal Bogor Wafat Saat Jadi Imam Shalat
Baca Juga:Kecelakaan di Tol Cipali Kembali Memakan Korban
Editor: Muhammad Bulkini