bakabar.com, BANJARMASIN – Baru-baru ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel telah melacak hampir seribuan orang dari berbagai macam klaster atau kelompok.
Sampai Selasa (14/4) sore, Gugus Tugas memastikan mereka yang dilacak adalah orang yang masuk saat Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, organisasi kesehatan dunia. Termasuk di antaranya dari Gowa, Sulawesi Selatan.
“Selain melacak dari Kontak erat (K) 2, Tapi juga klaster-klaster perjalanan Gowa, Sulawesi Selatan hampir seribu orang,” kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Muhammas Muslim, dalam siaran persnya.
Setelah mendapatkan data orang dari berbagi Klaster, pemeriksaan medis pun dilakukan. Jika reaktif di rapid tes, pemeriksaan berlanjut ke swab tes atau pemeriksaan lendir tenggorokan.
Dalam tahap ini Gugus Tugas bahkan memberdayakan tim medis puskesmas, untuk mendatangi rumah-rumah yang dicurigai terdapat ODP Covid-19.
Jauh sebelumnya, bakabar.com sudah berkali-kali menanyakan ke Muslim terkait penanganan khusus terhadap para ODP Klaster Gowa, 30 Maret silam. Sayangnya, kala itu ia tak menggubris.
Ditemui usai rapat dengan anggota DPRD Kalsel, Muslim pun tak berkomentar apapun terkait klaster Gowa.
Dia menyebut nanti konfirmasi akan dijawab saat video conference. Namun janji itu baru dipenuhi Muslim pada 14 April kemarin.
Dari catatan media ini, para klaster Gowa itu merupakan kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19 lantaran hadir dalam Itjima Ulama Dunia 2020, akhir Maret silam.
Terbukti, mereka yang telah terdeteksi di Banjarbaru puluhan di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19 melalui tes kilat.
Mereka yang reaktif pun dikarantina di Gedung Diklat Pemprov Kalsel, Jalan Ambulung, Banjarbaru sampai saat ini,
Dari penelusuran bakabar.com setidaknya 41 ODP klaster Gowa asal Banjarbaru yang dites melalui rapid test terdapat 24 ODP di antaranya reaktif Covid-19.
Data itu sesuai jika berkaca pada keterangan Jubir GTPP Covid-19 Kalsel beberapa waktu lalu yang menyebutkan ada 25 ODP yang dikarantina di Ambulung Banjarbaru, 24 diantaranya Klaster Gowa.
"Saat ini juga kami informasikan pemanfaatan gedung terutama yang di Ambulung ini sudah dipergunakan terutama pada orang tanpa gejala atau OTG dan orang dalam pemantauan atau ODP yang hasil rapid tesnya reaktif saat ini ada sekitar 25 ODP dan 24 di antaranya adalah klaster Gowa," terang Muslim melalui siaran persnya beberapa waktu lalu.
Selain ke Muslim, media ini juga pernah mengonfirmasikan hal serupa ke Ketua Harian GTPP Covid-19 Kalsel, Wahyuddin. Sayangnya saat itu Gugus Tugas masih belum mendapat informasi terkait rencana kepulangan para klaster Gowa yang jumlahnya hingga ratusan orang itu.
Reporter: Rizal Khalqi/Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah