bakabar.com, BANJARMASIN - Sebuah gudang karet di Bati-Bati, Tanah Laut, mendadak ambruk pada Kamis (9/3) siang. Sejumlah pekerja tertimbun puing-puing reruntuhan.
Lokasi gudang berada kurang lebih 2 kilometer dari Jalan Nasional A Yani, KM 32, Bati Bati. Tepatnya di Desa Liang Anggang, dekat dengan gudang Indofood, Bati Bati.
"Iya benar, gudang getah (karet)," kata seorang warga Bati Bati, Asep yang diamini salah satu pekerja mebel di sana.
Tak sedikit sejumlah pekerja terjebak di dalam gudang yang menampung ratusan pekerja tersebut. Sejumlah petugas dan relawan serta masyarakat berbondong-bondong terus mengupayakan evakuasi.
Petugas telah berhasil mengevakuasi seorang korban reruntuhan. Dari pesan suara seorang relawan, mereka membutuhkan alat berat guna evakuasi lanjutan.
"Butuh alat berat dan ambulans karena ada korban di dalam," seru relawan tersebut.
Baca Juga: Punya Sumur Pertamina, Tabalong Tak Berisiko Seperti Kebakaran Depo di Plumpang
Belakangan diketahui, gudang yang ambruk adalah milik PT KJW. Total, petugas sudah berhasil mengevakusi tujuh korban. Namun masih ada satu korban lainnya yang terjebak.
Laporan lengkapnya di halaman selanjutnya:
Ketujuh korban yang berhasil dievakuasi petugas itu sudah dilarikan ke rumah sakit melalui unit ambulans relawan.
Untuk satu korban yang masih tertimpa reruntuhan diketahui bernama Yunus. Ia warga RT 2 Desa Liang Anggang. Diduga masih terperangkap di dalam.
"Tim BPBD Tala dan relawan masih berusaha mencari. Namun belum ditemukan," kata Kepala Desa Liang Anggang, Sukirman kepada bakabar.com.
Tak mudah melakukan pencarian. Mengingat bangunan yang ambruk cukup besar, dan masih menyisakan sebagian yang hendak roboh. Petugas tidak berani mendekat. Khawatir gudang ambruk lagi.
"Pencarian menggunakan alat untuk sementara waktu juga tidak memungkinkan mengingat konstruksi bangunan pabrik yang dibangun tahun 2013 sudah sangat miring," katanya.
"Kalau dipaksakan akan membahayakan bagi semua," timpalnya lagi.
Sukirman bilang total karyawan di gudang karet Bati Bati ada 136 orang, sesuai data perusahaan. Namun untuk terperangkap yang terdata 8 orang.
Saat musibah gudang karet ambruk karyawan dalam kondisi sedang istirahat atau jam istirahat. Sukirman menduga musibah ambruknya gudang karet Bati Bati ini karena konstruksi tiang besi sudah termakan usia. Terlebih karet mengeluarkan gas sangat tajam.
"Ini baru dugaan saja," kata dia.
Sekadar tahu, gudang karet ini berdiri di atas tanah padat. Dengan pondasi kurang lebih 60 sentimeter. Kemudian ditopang besi-besi besar seperti menara.