Pemprov Kalsel

Gubernur Kalsel Sebut Datu Kelampayan Layak Bergelar Pahlawan Nasional

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyatakan dukungan penuh atas usulan gelar pahlawan…

Featured-Image
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat seminar nasional rekam jejak Datu Kelampayan di Banjarmasin, Rabu (16/3). Foto-Istimewa.

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyatakan dukungan penuh atas usulan gelar pahlawan nasional terhadap Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kelampayan.

"Saya berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang berpartisipasi dalam pengusulan gelar pahlawan nasional kepada Datu Kelampayan," kata Gubernur Sahbirin Noor, Rabu (16/3).

Upaya mendorong nama Muhammad Arsyad masuk dalam daftar tokoh Pahlawan Nasional memang terus didorong.

Teranyar, usulan sudah masuk tahap seminar nasional. Seminar bertema Kiprah, Pemikiran dan Karya Besar Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, di Mahligai Pancasila ini digelar DHD 45 Provinsi Kalsel yang melibatkan para tokoh di daerah dan zuriat Datu Kelampayan.

"Dengan seminar nasional ini, pengusulan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai Pahlawan Nasional bisa memenuhi syarat-syarat yang ditentukan," terang Paman Birin.

Dalam sambutannya, Paman Birin juga mengatakan, ketokohan keilmuan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sudah sangat dikenal banyak pihak.

Sehingga menurutnya, sudah sangat layak dianugerahi pemerintah gelar Pahlawan Nasional.

Seperti pernyataan Wan Mohd Shagir Wan Abdullah yang menjuluki Al Banjari Matahari Islam Nusantara, KH Saifuddin Zuhri (Menteri Agama RI periode 1962-1967) menjuluki Al Banjari Mercusuar Islam Kalimantan, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyebut sebagai tokoh Pribumnisasi Islam Banjar.

"Kebesaran nama Datu Kelampayan sudah tidak diragukan lagi oleh tokoh manapun terutama kiprah beliau yang luar biasa," tambah Paman Birin.

Dilanjutkan, forum ini hanya sebagai pemenuhan persyaratan pengusulan sebagai Pahlawan Nasional.

Sekalipun, tanpa bergelar Pahlawan Nasional ujar Paman Birin, Datu Kelampayan telah menghiasai bumi Nusantara dengan keilmuan, ide, serta gagasan baru dalam dunia pendidikan, peradilan dan keumatan.

"Jadi keinginan kita mengusulkan beliau sebagai pahlawan nasional, substansinya bukan untuk melengkapi gelar semata, tapi menjadikan gelar itu sebagai simbol teladan dan panutan generasi sekarang dan akan datang," ujarnya.

Seminar nasional pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang menjadi literatur di berbagai belahan negara Islam di kawasan Timur Tengah ini menghadirkan sejumlah narasumber dan pembahas.

Mereka adalah Prof Bambang Subiyakto (Guru Besar Prodi Pendidikan Sejarah ULM), Adhi Surya (Dosen Fakultas Teknis Uniska), Prof Ersis Warmansyah Abbas (Guru Besar Prodi Pendidikan Sejarah ULM), Prof Hafiz Anshary (Dosen UIN Antasari), Azzumardu Azra CBE.

Muhammad Iqbal (Dosen UIN Antasari), Abdul Rochim Alaudah (Pekerja Media), dan Prof Zulfa Jamalie (Dosen UIN Antasari).

Ketua Tim Pengusul, Wajidi mengatakan, setelah seminar ini, usulan akan diserahkan ke Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Kalsel beserta dokumen-dokumen yang disyaratkan.

Pihaknya yakin, Pemerintah Pusat akan memperhatikan usulan penganugerahan gelar ini kepada Al-Banjari karena ketokohannya yang sudah diakui berbagai kalangan dan semua persyaratan sudah dipenuhi. "Kami optimis usulan akan dikabulkan," ujarnya.

Kupas Tuntas Jejak Rekam Datu Kelampayan Menuju Gelar Pahlawan Nasional

Komentar
Banner
Banner