Sport

Getir Kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022: Disingkirkan Barisan Anak Asuh

Cukup getir kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022. Mereka disingkirkan oleh Maroko yang memiliki cukup banyak pemain didikan klub-klub Liga Spanyol.

Featured-Image
Yassine Bounou diusung pemain-pemain Timnas Maroko, seusai menjadi bintang penentu kemenangan atas Spanyol dalam adu penalti. Foto: SindoNews

bakabar.com, BANJARMASIN - Cukup getir kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022. Mereka disingkirkan Timnas Maroko yang memiliki cukup banyak pemain didikan klub-klub Liga Spanyol.

Lebih diunggulkan lolos ke perempat final, Spanyol justru takluk di tangan Maroko dalam adu penalti di babak 16 besar, Rabu (7/12).

Kekalahan itu patut disesali Spanyol yang mendominasi ball possession hingga 75 persen, serta melepas 8 tembakan berbanding 6 dari Maroko.

Sakit hati La Furia Roja semakin dalam, mengingat klub-klub Liga Spanyol ikut berjasa dengan mengasuh dan membentuk pemain-pemain Timnas Maroko di Piala Dunia 2022.

Diawali dari Yassine Bounou. Kiper yang menggagalkan eksekusi tiga penendang Spanyol dalam adu penalti ini masih terdaftar sebagai pemain Sevilla di Liga Spanyol.

Bahkan karier kiper berusia 31 tahun itu lebih banyak dihabiskan di Spanyol. Diawali dari Atlético Madrid B, Real Zaragoza, hingga Girona.

Tak mengherankan kalau Yassine Bounou telah merasakan 144 pertandingan Liga Spanyol, sebagian besar didapatkan bersama Sevilla.

Achraf Hakimi juga tak bisa dilepaskan dari Spanyol. Bek ini malah lahir di Madrid, serta dibesarkan Real Madrid melalui Akademi Castilla sejak 2016.

Bahkan pemain kelahiran 4 November 1998 itu juga pernah menjadi bagian skuat utama Real Madrid di sejak 2017 hingga 2020, sebelum dipinjamkan ke Borussia Dortmund.

Sekarang Hakimi telah menjadi pemain reguler Paris Saint-Germain, setelah dilepas Inter Milan yang dibela sepanjang musim 2020/2021.

Pemain lain yang sejak usia dini dididik di Spanyol adalah Abdessamad Ezzalzouli. Winger ini menimba ilmu di Hercules B sejak 2019, hingga akhirnya menarik minat Barcelona.

Meski berstatus pemain reguler di Barcelona B, beberapa kali Ezzalzouli dipanggil ke skuat senior. Namun sejak musim 2022/2023, pemain berusia 20 tahun ini dipinjamkan ke Osasuna.

Pemain Maroko lain yang dibesarkan Spanyol adalah Youssef En-Nesyri. Lama memperkuat Malaga, En-Nesyri menyeberang ke Leganés dalam rentang 2018 hingga 2020, sebelum berlabuh di Sevilla.

Meski belum begitu lama, Jawad El Yamiq juga cukup familiar dengan sepakbola negeri matador. Seusai memperkuat Perugia di Liga Italia, Yamiq dipinjamkan ke Real Zaragoza, hingga akhirnya memilih bersama Real Valladolid.

Editor


Komentar
Banner
Banner