Sidak Ganjar

Geramnya Ganjar Bantuan Miliaran Rupiah Jadi 'Jalan Gorong-Gorong' 

Ganjar Pranowo geram melihat proyek pembangunan jalan senilai Rp7 miliaran rupiah di perbatasan Kebumen-Banjarnega

Featured-Image
Ganjar Pranowo saat melakukan sidak jalan di perbatasan Kebumen-Banjarnegara. Foto via Inews

bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram melihat proyek pembangunan jalan senilai Rp7 miliaran rupiah di perbatasan Kebumen-Banjarnegara. Menurutnya, proyek tersebut tak maksimal dikerjakan alias asal-asalan.

"Jangan mau mas nanti mahal-mahal, ya, tapi kerjaannya buruk gitu, kalau ada apa-apa Anda yang dicari. Seperti ini dilepas saja. Itu lho, kenapa saya tadi melihat kayu dan lubang," kata Ganjar seperti dikutip dari Detik, Sabtu (19/11).

Sebelumnya, inspeksi dadakan atau sidak digelar politikus PDI-Perjuangan itu di ruas Jalan Lokidang, Desa Karanggayam, perbatasan Kebumen-Banjarnegara, 14 November 2022.

Ganjar tampak didampingi Bupati Kebumen, Arif Sugyiyanto, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jateng, AR Hanung Triyono. Kekecewaan Ganjar membuncah setelah melihat struktur jalan.

Tampak, tepi jalan dipasangi kayu. Bahkan terdapat semacam gorong-gorong di bawahnya. Kondisi demikian membuat Ganjar kuatir jalan tersebut takkan bertahan lama.

"Ini bahaya lho ini, suruh mberesin, kalau belum jangan! Tapi sudah diterima ya? (pembayaran ke kontraktor)," ujar Ganjar.

"Masa pemeliharaan, pak," timpal Hanung.

Ganjar kemudian menanyakan apakah kontraktor masih bersedia bertanggung jawab. Ganjar mengarahkan untuk melakukan komplain.

"Masa pemeliharaan itu, putus kontrak itu boleh kok, pak," jawab Hanung.

"Bisa tidak bayar nanti kita?" tanya Ganjar. Hanung lantas mengiyakan.

Jalan penghubung Kebumen-Banjarnegara dulunya rusak. Apalagi ketika hujan, tidak bisa dilewati. Maka jalan tersebut masuk dalam bantuan keuangan provinsi dengan nilai Rp7 miliar.

"Maka menjadi penting kemudian kita kasih bantuan keuangan Rp7 miliar dan yang tidak dilihat mesti elek ngono lho. Pokoke angger mburine ra ketok itu kayak tempat sampah, jangan!" jelas Ganjar.

"Kalau dilihat dari sana kan lumayan lah ini, lumayan jelek sih. Mestinya yang rapi, lah, kontraktornya kan pasti berijazah punya pengalaman ya. Kalau seperti ini tidak ya, nanti terima risiko itu," tegasnya.

Proyek jalan sepanjang 2,2 km itu seolah tidak dikerjakan maksimal. Ganjar bakal mengecek proyek-proyek lain karena menurutnya anggaran yang dipakai itu dari uang rakyat.

"Seringkali penyedia jasa itu kalau ngerjain seolah-olah sudah cincai [selesai] begitu, nyebahi itu, nyebelin. Terus kemudian seolah-olah tidak pernah dicek terus begitu saja," ujar Ganjar. 

"Saya khawatir bahaya. Nanti saya suruh cek semuanya. Jadi dicek betul, kalau enggak terima jangan, kalau nggak bisa diterima jangan diterima. Balikin kita kasih hukuman. Jadi semua duit rakyat ya jangan dimainin gitu untuk penyedia jasa," imbuhnya.Ganjar Pranowo

Editor
Komentar
Banner
Banner