Kalsel

Geram Jalan Rusak, Warga di HST Hadang Truk Semen

apahabar.com, BARABAI – Aksi protes terhadap armada angkutan semen dilayangkan masyarakat Desa Kapar, Kecamatan Batang Alai…

Featured-Image
Armada pengangkut semen dari Tanjung menuju Banjarmasin mengular di ruas jalan provinsi di Desa Kapar BAS HST, Senin (3/8).Foto-apahabar.com/Lazuardi.

bakabar.com, BARABAI – Aksi protes terhadap armada angkutan semen dilayangkan masyarakat Desa Kapar, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Hulu Sungai Tengah (HST).

Masyarakat geram lantaran jalan negara di desanya mengalami kerusakan akibat armada angkutan semen.

Masyarakat pun mengadang dan menghentikan puluhan truk pengangkut semen. Bahkan salah satu armada pengangkut semen berkapasitas besar sempat berada di tengah jalan.

Akibatnya angkutan semen ini mengular di ruas jalan provinsi di desa itu, sehingga membuat arus lalu lintas terganggu selama kurang lebih 4 jam pada Senin (3/8) malam.

“Habis Isya tadi kami dihentikan. Sekitar pukul 21.30,” kata salah satu sopir pengangkut semen yang enggan disebutkan namanya kepada bakabar.com.

Tak ada hal anarkis yang dilakukan masyarakat dalam aksi itu.

Pihak Kepolisian dari Polsek BAS dan Sat Lantas Polres HST pun turun tangan menertibkan lalu lintas dan memediasi pihak angkutan dan warga desa.

Alhasil, sekitar pukul 01.00 dini hari, puluhan armada itu pun bisa melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

Kepala Desa (Kades) Kapar, Saprudinor mengatakan aksi yang dilakukan warga desanya bukan tanpa alasan.

Armada yang mengangkut semen milik PT Conch Cement Indonesia dari Tanjung, Kabupaten Tabalong ini dituding kerap membahayakan lalu lintas serta merusak ruas jalan.

“Truk-truk ini sering konvoi dan merusak jalan. Kerusakan jalan ini mengakibatkan kecelakan. Sudah sepuluh kali lebih di sini (Desa Kapar) terjadi kecelakaan,” kata Kades.

Masyarakat, lanjut Saprudinor, menuntut agar perusahaan pemilik armada angkutan semen agar memperbaiki jalan yang rusak. Terlebih jalan yang berlobang dan bergelombang yang mencapai 2 kilometer.

“Masyarakat tak menuntut apa-apa selain perbaikan jalan rusak dan tertib lalu lintas. Kami tak melarang armada (pengangkut semen conch-red) ini lewat. Kami harap perbaikan ini secapatnya dilakukan demi keselamatan berlalu lintas,” terang Saprudinor.

Saprudinor menilai, jalan berstatus provinsi di desanya itu bukan peruntukan armada angkutan semen.

“Ini kan jalan kelas III bukan untuk angkutan seperti itu (armada angkuatan semen),” tutup Saprudinor.

Sementara itu, kontraktor jasa angkutan semen conch, PT AJM di Tanjung yang dihubungi salah satu sopir angkutan, sempat bermusyawarah dengan mendatangi masyarakat Kapar pada malam itu.

Menyikapi tuntutan masyarakat tadi, Koordinator Lapangan PT AJM, Dedi akan mengordinasikan dengan pihak manajemennya.

“Dari kita (PT AJM) respon (tuntutan masyarakat-red),” kata Dedi usai musyawarah dengan warga Kapar.

Namun kata Dedi, angkutan semen tidak hanya dilakukan PT AJM saja. Ada juga angkutan lainnya seperti milik PT CLL dan Mitra Lintas.

Dia tak menampik terkadang angkutan semen melebihi kapasitas yang sesuai dengan kelas jalan negara di HST. Sehingga mengakibatkan jalan rusak.

“Kalau memang ini efek dari angkutan berat, tentunya kita harus koordinsikan juga dengan angkutan lainnya. Kita sama-sama peduli lah. Jadi ini tidak khusus untuk PT AJM saja,” tutup Dedi.

img

Warga Kapar usai musyawarah dengan perwakilan kontraktor jasa angkutan semen PT AJM yang ditengahi Kapolsek BAS, Selasa (4/8) dini hari.Foto-bakabar.com/Lazuardi.

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner