Borneo Hits

Geopark Meratus Masuk Nominasi Dunia dan Bakal Diakui UNESCO Global

Upaya pengembangan dan sosialisasi Geopark Meratus terus digencarkan. Kegiatan itu dilakukan agar Geopark Meratus diakui oleh UNESCO sebagai UGGp ( UNESCO Globa

Featured-Image
Ketua Harian Pengelola Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana (tengah) sebut Geopark Meratus akan diakui UNESCO Global. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Upaya pengembangan dan sosialisasi Geopark Meratus terus digencarkan. Kegiatan itu dilakukan agar Geopark Meratus diakui oleh UNESCO sebagai UGGp ( UNESCO Global Geopark)

Juni dan Juli menjadi bulan yang menentukan. Sebab di bulan itu akan dilakukan evaluasi atau penilaian oleh UNESCO dilakukan.

Apakah nantinya masuk UNESCO Geopark Global (UGG) atau tidak. Dari laman resmi UNESCO diketahui Meratus termasuk satu diantara 18 Geopark di pelbagai negara yang akan dilakukan penilaian atau verifikasi pada Bulan Juni atau Juli mendatang. Geopark Meratus bersanding dengan Air Terjun Niagara, Gunung Kilimanjaro dan beberapa Geopark lain yang sudah cukup dikenal di dunia.

"Penilaian dari UNESCO yang ditanyai bukan Badan Pengelola . Tapi pengelola situs/masyarakat sekitar geosite," kata Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, Selasa (2/4) di Banjarbaru.

Sedikitnya ada 54 situs Geopark Meratus yang masuk dalam usulan tersebut. Hanifah optimistis Geopark Meratus bakal diakui Dunia.

Dari itu diharapkan dukungan dan sinergi dari seluruh pihak seperti pemkab/pemkot, pelaku usaha, akademisi, media serta masyarakat.

"Kami berharap Geopark Meratus menjadi Geopark ke 11 di Indonesia yang diakui dunia," tutur Hanifah.

Sosialisasi secara masif disebut masih sangat perlu dilakukan ke masyarakat. Sebab masih banyak warga yang tidak tahu apa itu Geopark Meratus.

"Media massa kami harap turut mengambil peran dalam publikasi agar masyarakat memahami agar puncaknya Geopark Meratus bisa diakui dunia internasional," sahut Isharwanto, salah satu pengelola Badan Geopark Meratus.

Di sisi lain, Pemprov Kalsel juga sudah menggelontor anggaran miliaran rupiah untuk sarana dan prasarana/fasilitas, visibilitas, aksesibilitas dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka pengembangan situs-situs Geopark Meratus. 

Seperti membangun gedung pusat informasi Geopark Meratus, gedung  dan ruang informasi Pendulangan Intan Pumpung Cempaka, pemasangan Rambu di kawasan geopark, media informasi kawasan dan situs geopark.

"Termasuk revitalisasi toilet, geopark corner di 6 kabupaten/kota, dermaga Pulau Sewangi, gazebo situs konservasi Bekantan Curiak dan lainnya," katanya.

Di tempat sama, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Yulianti Erlinah bilang, di tahun 2024 ini pihaknya akan membangun interior ruang kedatangan Bandara Syamsuddin Noor.

Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 1,5 miliar. "Pembangunan interior ruang kedatangan Bandara itu sebagai pintu gerbang masuk Geopark Meratus bagi tamu dari luar," timpal Yuli.

Dinas Pariwisata Kalsel juga tak lepas tangan. Pihaknya telah melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan sadar wisata kepada masyarakat sekitar geosite geopark.

"Hal ini sangat perlu untuk mereka juga turut andil dalam pengembangan Geopark Meratus," tukas Faisal Kabid Industri Kelembagaan Pariwisata (IKP) Dinas Pariwisata Kalsel.

"Jika sudah diakui, maka masyarakat sekitar juga akan merasakan dampaknya. Seperti UMKM dan dan lainnya," tandas Faisal.

Editor


Komentar
Banner
Banner