bakabar.com, SIMPANG EMPAT – Akibat gempa berkekuatan M 6,1, Jumat (26/2), ribuan warga Pasaman Barat, Sumatera Barat, diungsikan di tenda darurat yang didirikan di halaman kantor bupati setempat.
Pasaman Barat diguncang gempa berkekuatan M 6,1 yang menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Terdata 7 orang meninggal dunia dan puluhan lain mengalami luka serius.
Gempa juga menyebabkan listrik dan jaringan seluler di sebagian besar Pasaman Barat mati total sejak pukul 08.39 WIB.
Sementara ribuan warga yang mengalami kerusakan tempat tinggal, diungsikan dan bermalam di tenda darurat.
Petugas gabungan masih bola-balik mengangkut warga ke lokasi pengungsian di halaman kantor bupati hingga, Sabtu (26/2) dini hari.
“Fokus utama kami sekarang adalah menyediakan tempat pengungsian, dapur umum dan kebutuhan air bersih,” jelas Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, seperti dilansir Antara.
Di antara para pengungsi yang menempati tenda darurat beralaskan tikar itu adalah orang lanjut usia, perempuan dan anak-anak.
Mereka tidur berdesakan di bawah tenda darurat dengan selimut seadanya, sebagian terlihat tidur dengan posisi duduk.
Salah seorang pengungsi dari Jorong Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau, Amri (42), menjelaskan harus mengungsikan isteri serta tiga anak karena khawatir dengan gempa susulan.
“Banyak gempa terjadi seusai gempa besar Jumat pagi. Oleh karena cemas, akhirnya saya memilih untuk mengungsikan keluarga,” papar Amri.
Amri yang juga mengungsikan mertua, datang ke lokasi pengungsian dengan berboncengan sepeda motor secara bergantian dan membawa pakaian seadanya.
“Kami hanya pakai sarung untuk selimut, karena memang pakaian yang dibawa tidak banyak. Sedangkan makan malam disediakan di tempat pengungsian,” tandas Amri.