Tak Berkategori

Gegara Banjir Kalsel, Stok Batu Bara PLN Merosot

apahabar.com, BANJARMASIN – Banjir yang menerpa Kalimantan Selatan selama dua pekan ini dinilai berdampak terhadap distribusi…

Featured-Image
Dampak banjir Kalsel sempat memutuskan akses jalan nasional di Jl A Yani Km 55, Kabupaten Banjar. Foto-Instagram

bakabar.com, BANJARMASIN - Banjir yang menerpa Kalimantan Selatan selama dua pekan ini dinilai berdampak terhadap distribusi batu bara ke pembangkit listrik PT PLN (Persero).

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, RidwanDjamaluddin mengatakan berdasarkan laporan dari PLN, sampai saat ini stok batu bara untuk pembangkit listrik PLNhanya cukup untuk lima hari.

Biasanya, stok batu bara PLN bisa mencapai sekitar 15 hari dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/ IPP) mencapai sekitar 20-25 hari.

“Dalam rapat terakhir kemarin, saya sudah tanya pasokan kemarin, tersedia berapa hari? dijawab Direktur Energi Primer PLN, sampai saat ini lima hari,” ungkap Ridwan dilansir CNBCIndonesia.

Namun demikian kata dia, pihaknya akan memprioritaskan dan mengupayakan agar pembangkit listrik PLN tetap berjalan normal.

"Prioritas kami, utamakan listrik PLN nggak mati," katanya.

Dia mengungkapkan, 54 perusahaan pemasok batu bara ke PLN tetap berkomitmen memenuhi pasokan batu bara ke PLN.

"Kita sudah lakukan pertemuan dengan pihak terkait, pasokan ke PLN tidak boleh tidak cukup, semua perusahaan pemasok menyatakan komitmen penuhi kewajibannya, dari 54 perusahaan menyatakan komitmen, ini yang paling penting," tuturnya.

Sesuai kebijakan pemerintah, perusahaan batu bara harus memasok 25% produksinya untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/ DMO). Tahun ini pemerintah memperkirakan batu bara untuk domestik mencapai 137 juta ton.

"Ekspor baru boleh kalau ini (DMO) terpenuhi. Pemerintah apresiasi perusahaan batu bara yang telah mementingkan penggunaan batu bara untuk dalam negeri," pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner