FFI 2023

FFI 2023: Kesehatan Finansial Generasi Muda Indonesia Meningkat

Bank OCBC NISIP meluncurkan Financial Fitness Index (FFI) 2023. Riset tahunan yang megambarkan kesehatan keuangan generasi muda.

Featured-Image
Ilustrasi para pekerja di kawasan Jalan Jenderal Besar Sudirman, Jakarta Pusat. Foto: Media Indonesia

bakabar.com, JAKARTA - Bank OCBC NISIP meluncurkan Financial Fitness Index (FFI) 2023. Riset tahunan yang megambarkan kesehatan keuangan generasi muda.

Director Consumer Insights NIQ Indonesia, Inggit Primadevi coba mengungkapkan. Dalam riset ini menunjukan 54 persen generasi muda adalah generasi sandwitch.

"Meningkat sebesar 9 persen dibanding tahun sebelumnya," jelasnya dalam acara peluncuran OCBC NISP FFI 2023 di The Space, Senayan City.

Baca Juga: BI Perintahkan Perbankan Waspadai Dampak Krisis Finansial Amerika

Biar tahu saja. Generasi sandwich adalah  generasi yang harus menanggung hidup 3 generasi lainnya. Di antaranya adalah orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Di samping itu, hasil riset juga menunjukkan. Kondisi kesehatan finansial generasi muda terus bergerak positif. Meningkat selama tiga tahun terakhir.

"Skor tahun ini menunjukkan angka 41,16, mengalami kenaikan sebesar 1,10 poin dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.

Ditambah, persentase generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup sudah menurun sebesar 3 persen dari angka tahun lalu. "Sekarang sudah menjadi 73 persen"

Ini menunjukan bahwa kondisi keuangan generasi muda masih cenderung sehat. Walaupun, masih ada dibawah batas sehat secara finansial.

Kata inggit, hal itu disebabkan karena generasi muda masih suka membuat keputusan keliru dalam hal spending.

Mengacu pada hasil riset OCBC NISP. Ada sebanyak 35 pesen generasi muda mengaku, melakukan pengeluaran untuk gaya hidupnya secara impulsif. selama enam bulan terakhir.

"Dari enam bulan terakhir, ada yang memakai uangnya untuk belanja berlebihan, travelling, termasuk juga nonton konser," terangnya.

Uniknya, mereka yang impulsif itu datang dari generasi muda yang memiliki penghasilan 5 sampai 8 juta perbulan. "Ya, terdapat hingga 60 persen," jelasnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Akui Krisis Finansial di Amerika Sebabkan Rupiah Anjok

Karena itu, generasi muda perlu pandai dalam menyiasati keuangannya. Agar, keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lainnya.

"Gaya hidup boleh terus jalan, tapi investasi harus tetap aman," kata EVP Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP Amir Widjaya.

Karena, kata Amir, pembagian dana tidak boleh mengorbankan dana darurat atau investasi. "Agar financially fit bisa dilakukan secara bersamaan," sambungnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner