bakabar.com, BANJARMASIN - Ragam tanaman anggrek dipamerkan di kawasan wisata Kampung Ketupat, Jalan Sungai Baru, Banjarmasin, Rabu (20/9).
Anggrek-anggrek itu merupakan tanaman yang diikutsertakan dalam lomba Festival Anggrek Seribu Sungai yang digelar untuk memeriahkan rangkaian hari jadi Kota Banjarmasin ke-497 tahun.
Festival ini pun diikuti oleh sebanyak 124 peserta dari berbagai daerah di tingkat lokal maupun nasional.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, M Makhmud menjelaskan, ada empat kategori yang diperlombakan.
Antaranya, kategori berbagai jenis tanaman anggrek, landscape, aransemen, dan juga duta anggrek.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan dan mengedukasi para generasi penerus," kata Makhmud.
Adapun hadiah yang disapkan berupa piagam penghargaan, piala dan uang tunai. "Juara satu Rp5 juta, juara dua Rp4 juta, juara tiga Rp3 juta. Kemudian ada juga juara harapan satu Rp2juta, juara harapan dua Rp1,5 juta, dan juara harapan 3 Rp1 juta," bebernya.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengapresiasi para kolektor, pelestari dan pegiat atas partisipasi dan kontribusinya dalam gelaran festival ini.
Kata Arifin, setidaknya 1.000 jenis tanaman anggrek ada di hutan Kalimantan Selatan. Sebanyak 7 di antaranya berstatus langka dan dilindungi oleh Undang-Undang, sehingga tidak boleh diperjual-belikan.
"Seperti anggrek tikus, anggrek bulan, anggrek kuping, anggrek hitam, anggrek tanah kuning, dan anggrek macan yang jadi ratu tanaman anggrek," paparnya.
Melalui festival ini, Arifin berharap, pihaknya dapat memperkenalkan kekayaan alam hayati kepada masyarakat lokal, maupun nasional.
"Khususnya para generasi muda untuk memperkaya pengetahuan," cetusnya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan, Arinda Dian Susanti mengatakan festival anggrek ini adalah yang kedua diadakan di Banjarmasin, dan diharapkan dapat lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Salah satu contohnya adalah, kita mendatangkan juri langsung dari pusat, untuk mencegah ketidakpuasan dari peserta," ujarnya.
Ia melanjutkan, dalam lomba festival anggrek seribu sungai ini para pemenang akan dinilai dari keindahan serta bagaimana cara perawatan tanaman anggrek tersebut.
"Dan dalam kesempatan kali ini sebagian besar yang dinilai adalah anggrek spesies yang dari Kalimantan, karna dari beribu spesies yang ada di Indonesia 3000 nya ada di Kalimantan," tuturnya.
Kedepannya, untuk meningkatkan budidaya dari tanaman anggrek ini, dirinya mengungkapkan akan diadakan workshop kepada para pembudidaya dan pecinta anggrek.
"Disana nantinya akan membahas dimulai dari hasil evaluasi lomba, juga terkait pelatihan serta cara pembudidayaan dan perawatan," tandasnya.