News

Fenomena Mabuk Kecubung Melanda Banua, Polda Kalsel Turun Gunung

Mabuk kecubung tengah melanda Banua. Video para pemakai yang tengah teler hingga ngamuk-ngamuk akibat mengkonsumsi buah itu pun viral di media sosial.

Featured-Image
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, menyatakan Direktorat Resnarkoba telah menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Foto: Humas Polda Kalsel.

bakabar.com, BANJARMASIN - Mabuk kecubung tengah melanda Banua. Video para pemakai yang tengah teler hingga ngamuk-ngamuk akibat mengkonsumsi buah itu pun viral di media sosial.

Tercatat ada puluhan orang yang harus dirawat di sejumlah rumah sakit akibat efek yang didapatkan setelah mengkonsumsi buah tersebut. Sebut saja di RSJ Sambang Lihum, ada 28 orang yang dirawat. 

Rinciannya, 25 orang berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan dengan rentang usia dari 20 - 53 tahun. Nahasnya, dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia. 

Setelah diteliti oleh pihak dokter RSJ Sambang Lihum, mereka mendiagnosa bahwa buah kecubung itu dikonsumsi dengan cara dioplos dengan pil Zenith dan alkohol.

Fenomena mabuk kecubung ini pun sontak menjadi perhatian publik. Tak terkecuali dari aparat kepolisian. Polda Kalsel pun akhirnya turun gunung untuk mengusut kasus ini.

Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi,  menyatakan Direktorat Resnarkoba Polda Kalsel telah menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Khususnya terhadap empat korban yang videonya tengah viral.

"Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan," ujarnya, Selasa (9/7).

Dijelaskan Adam, saat ini Ditresnarkoba akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan membawa bahan daun dan buah kecubung ke laboratorium forensik untuk mengetahui kandungannya.

“Kita belum mengetahui efek apa yang terjadi dari kandungan bahan daun dan buah kecubung tersebut, baik itu dapat membuat efek mabuk ataupun halusinasi, kita masih menunggu keterangan dari laboratorium forensik,” jelas Adam.

Di sisi lain, Adam mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. 

"Kami akan terus memantau dan menindak tegas setiap pelanggaran yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan dan bahan berbahaya," tegas Adam.

Adam juga menegaskan bahwa Polda Kalsel selalu berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mencegah penyalahgunaan obat-obatan di wilayahnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner