Hot Borneo

Fenomena “Uang Gaib” Amuntai, Romansa yang Berulang

apahabar.com, AMUNTAI – Ritual doa seorang pria Babirik, Hulu Sungai Utara (HSU) menyulap tumpukan daun menjadi…

Featured-Image
Masrawan seperti kesurupan ketika didatangi dua anggota Polres HSU. Foto: Ist

bakabar.com, AMUNTAI – Ritual doa seorang pria Babirik, Hulu Sungai Utara (HSU) menyulap tumpukan daun menjadi uang begitu menyentak perhatian publik.

Dari bupati, pemuka agama hingga antropolog kini ramai-ramai mengomentari aksi berbau takhayul tersebut.

Video yang konon diambil di sebuah rumah kayu kawasan Teluk Limbung, Babirik itu kali pertama diunggah oleh akun Twitter @cerita0511.

Dalam video amatir berdurasi 33 detik, si pria berbaju biru terdengar mengarahkan seorang wanita untuk mengambil gambar setiap sudut ruangan yang dipenuhi tumpukan uang.

Fenomena tersebut lantas menarik perhatian sejumlah pihak. Salah satunya Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah.

Inas, sapaan akrabnya, berharap agar masyarakat bisa bijak dalam menanggapi fenomena ini.

“Jangan mudah terhasut. Karena ini tidak sekali terjadi,” katanya dihubungi bakabar.com, Sabtu (7/5).

Meski begitu, Inas enggan menjustifikasi. Adakah tidaknya unsur penipuan, biar polisi yang menyimpulkan.

Dia hanya menekankan jika nantinya fenomena tersebut makin santer terdengar, masyarakat jangan sampai terpengaruh. Apalagi sampai rela memberikan uangnya untuk dilipat-gandakan.

Karenanya, Inas melihat, jika pola fenomena seperti ini seperti romansa yang terulang. Sebut saja fenomena Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang sempat viral di Pulau Jawa beberapa tahun silam.

Pertama, kata Inas, para pelaku akan melakukan modus seakan-akan bisa menyihir daun menjadi uang. Caranya, mereka akan merekrut “jemaah” dari kalangan keluarga dekat.

“Itu ada persekongkolan antara yang bersangkutan dengan orang-orang kepercayaan,” ujarnya.

Mereka bersekongkol seperti bisa mengubah daun menjadi uang, kemudian mengumbar-umbar ke khalayak ramai.

Dengan cara seperti ini, biasanya masyarakat awam dan ingin cepat kaya, tidak akan berpikir rasional. Di sinilah para pelaku akan mengambil keuntungan.

Jika sudah banyak yang tertipu, lanjut Inas, para pelaku akan mencari-cari alasan. “Untuk memperlambat uang jemaah kembali. Biasanya mereka beralasan syarat ritual yang tidak terpenuhi,” jelasnya.

Maka dari itu, Inas mengajak masyarakat lebih berhati-hati dengan pola fenomena seperti ini.

Inas turut mengajak masyarakat berpikir logis. Dia mengambil perumpamaan, uang itu merupakan barang yang dicetak oleh bank sentral.

Setiap lembar uang, sudah pasti punya nomor seri. Jika daun dalam video itu merupakan uang asli yang dicetak bank sentral, artinya orang tersebut mengambil di penyimpanan bank sentral atau milik masyarakat lain.

Kalau seperti itu, maka praktis bank sentral atau masyarakat lain akan kehilangan uang.

“Nah lalu uang tersebut dari mana? Dari sini kan kita sudah bisa berpikir dengan logika, jika itu hanya akal-akalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Kalsel, Nasrullah menambahkan jika hal semacam ini dalam agama jelas diharamkan.

“Dalam hidup, manusia pada prinsipnya diminta untuk berusaha dengan cara-cara yang halal,” ujarnya, dihubungi terpisah.

Terungkap! Sosok Viral Pria dengan Uang Segunung di Amuntai Kalsel

Dia lantas meminta agar aparat penegak hukum cepat bergerak menyelidiki kasus ini.

“Supaya masyarakat tidak diresahkan. Selain itu agar menekan potensi terkontaminasinya masyarakat dengan hal ini, sebab fenomena ini bisa melunturkan keimanan dan merusak akidah,” katanya.

Terpisah, Plt Bupati HSU, Husairi Abdi meminta warganya agar tidak terperdaya dengan hal-hal yang berbau takhayul.

“Karena dalam hidup, kita itu utamanya disuruh untuk berusaha dengan cara yang halal jika mau sesuatu. Jangan menghalalkan jalan pintas,” ujarnya.

“Apalagi jika hal itu ada unsur sihir, tentu itu bukan hal yang dibenarkan, apalagi di dalam Islam,” tandasnya.

Sampai berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan ada tidaknya unsur pidana dalam video yang dibuat oleh Masrawan tersebut.

“Jika ada warga yang menjadi korban, silakan melapor,” ujar Kasat Reskrim Polres HSU Iptu Widodo Saputro.

[VIRAL] ‘Uang Gaib’ Amuntai untuk Perbaiki Rumah



Komentar
Banner
Banner