Tak Berkategori

Fakta di Balik Kebrutalan Shinchan Saat Habisi Nyawa Vina

apahabar.com, BANJARMASIN – Penyidik Polsek Banjarmasin Selatan mengungkapkan kekejian Rizky Supiani alias Shinchan, pelaku pembunuhan dan…

Featured-Image
Rizky Supiani alias Shinchan (kiri) memerankan sejumlah adegan pembunuhan sadis di Jalan KS Tubun, Rantau Timur, Kelurahan Kelayan Barat 1, RT 15 Banjarmasin Selatan, di Mapolsek Banjarmasin Selatan, Kamis (14/3) siang. Foto-apahabar.com/Edoz

bakabar.com, BANJARMASIN – Penyidik Polsek Banjarmasin Selatan mengungkapkan kekejian Rizky Supiani alias Shinchan, pelaku pembunuhan dan penganiayaan pasangan suami istri, Rahmani alias Gondrong dan Gusti Vina Pratiwi dalam 26 adegan rekonstruksi pada Kamis (14/3) kemarin.

Secara lengkap, Shinchan memperagakan adegan saat menghabisi nyawa korban dengan senjata tajam Samurai. Menurut penyelidikan polisi, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh dendam lama.

Shinchan, pelaku dalam kasus berdarah itu, merasa kesal terhadap korban karena sering mengajak istrinya untuk dugem di diskotik.

Baca Juga:Sadis, Intip Cara Shinchan Habisi Nyawa Vina di KS Tubun

Berikut ini fakta lengkap hasil rekonstruksi yang menewaskan, Vina di kawasan Jalan KS Tubun, Rantau Timur, Kelurahan Kelayan Barat 1, RT 15 Banjarmasin Selatan pada 30 Januari 2019 itu.

1. Korban dan Pelaku Satu Kontrakan

Antara pelaku dan korban tidak hanya berteman. Tetapi juga tinggal dalam satu rumah kontrakan. Pelaku bersama istrinya menempati kamar di lantai dasar, sedangkan korban menempati lantai atas atau loteng.

"Tidak hanya itu, antara pelaku dan korban Rahmani masih memiliki hubungan darah. Jadi mereka itu tidak hanya sebagai teman, juga masih satu keluarga," kata Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan Ipda Rifandy Purnayangkara Putra.

2. Siapkan Samurai

Ketika diperiksa petugas, pelaku pembunuhan yang diketahui memiliki nama panggilan Shinchan ini mengakui telah menyiapkan senjata tajam jenis samurai sebelumnya. Ia sengaja mempersiapkan senjata tajam itu untuk menghabisi nyawa korban yang telah membuatnya marah.

"Saat itu pelaku duduk di depan rumah Korban dengan memegang sebilah samurai. Ia sengaja menunggu kedua korban keluar dari dalam rumah tersebut. Disaat bersamaan, kedua korban sedang packing barang karena mau pindah rumah kontrakan," ucap Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan Ipda Rifandy Purnayangkara Putra.

3. Berhasil Kabur, Nyawa Rahmani Selamat

Vina jadi korban pertama kebrutalan Shinchan. Ibu muda itu berpapasan dengan Shinchan di depan pintu. Tanpa berucap, ia langsung menebaskan Samurai ke wajah Vina sebanyak dua kali.

Teriakan minta tolong Vina didengar oleh sang suami, Rahmani yang berada di loteng atau lantai atas rumah kontrakan. Naas, maksud hati ingin menolong Vina, Rahmani justru jadi sasaran sabetan Samurai Shinchan.

"Korban Rahmani kemudian kabur melalui samping rumah tersebut. Sementara Shinchan berusaha mengejarnya. Akan tetapi saat berada di samping rumah itu, tiba-tiba muncul saksi Suryanadi dan langsung memeluk tubuh Shinchan. Kesempatan itu digunakan Rahmani untuk kabur," tutur Rifandy.

4. Korban Diibaratkan Hewan

Kesal tak bisa menghabisi nyawa Rahmani, Shinchan kemudian berbalik masuk ke dalam rumah. Di rumah itu, Vina tak berdaya setelah alami beberapa luka yang cukup parah.

Amarah Shinchan pun dilampiaskan kepada Vina. Tak terhitung berapa kali samurai itu dihujamkan ke tubuh dan wajah Vina hingga salah satu jarinya putus tertebas.

Bukannya kasihan, saat Vina tersungkur dihadapannya, Shinchan kemudian menusukkan samurai itu ke punggung vina berkali kali.

"Menurut pengakuan pelaku, saat itu yang ada di benaknya, kedua korban itu tak ubahnya seperti hewan. Jadi tidak ada rasa belas kasihan saat dia menghabisi nyawa korban," tandas Rifandy.

5. Dendam Lama

Polisi menepis dugaan sebelumnya yang menjadi motif peristiwa berdarah pada Januari 2019 lalu itu. Menurutnya, pokok permasalahan yang menyebabkan Vina meregang nyawa dikarenakan sang pelaku, Shinchan marah akibat ulah kedua korban.

Shinchan marah karena Vina dan Rahmani sering mengajak istrinya dugem ke tempat hiburan malam (THM). Bahkan ia acap kali memergoki istrinya bersama kedua korban jalan malam bersama.

"Pelaku marah karena istrinya sering diajak kedua korban naikan (dugem) ke HBI," ujar Rifandy.

6. Tak Ada Penyesalan

Mengulik keterangan Ramli selaku ketua RT setempat, usai kejadian ia sempat berbicara kepada Shincan terkait alasannya membawa senjata tajam rumah korban. Ternyata, Shinchan ketika itu telah menghabisi nyawa Vina.

“Saat saya tanya, dia jawab saya sudah bunuh Rahman, Pak RT. Puas saya. Begitu kata dia (Shinchan),” kata Ramli menirukan jawaban pelaku.

7. Terancam Pidana 20 tahun

Aksi pembunuhan sadis yang dilakukan Shinchan, diduga tidak terjadi begitu saja. Peristiwa berdarah yang menggegerkan warga Jalan KS Tubun, Rantau Timur, Banjarmasin Selatan itu terjadi karena pelaku telah merencanakan aksinya terlebih dulu.

"Saat pelaku sudah membawa senjata dan sudah punya niat membunuh, itu sudah termasuk dalam pembunuhan berencana," terang Rifandy.

Ia mengatakan, apabila pembunuh yang menewaskan Vina itu terbukti melanggar Pasal 340 KUHP, pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara. Saat ini, penyidik tengah mengumpulkan bukti-bukti yang akan menguatkan tindakan pelaku.

"Jadi tidak hanya pasal 338 saja. Pelaku juga juga akan dikenakan pasal berlapis," pungkasnya.

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin

Komentar
Banner
Banner