Tak Berkategori

Fakta Baru Malam Minggu Berdarah di RK Ilir Banjarmasin Selatan; Tawa Berujung Petaka

apahabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat peristiwa berdarah di Jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan? Nyawa seorang pemuda…

Featured-Image
Kasus pembunuhan Subahan direka ulang oleh jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Banjarmasin Selatan di halaman Mapolsekta Banjarmasin Selatan, Jumat (12/4) jam 9 pagi. Foto-apahabar.com/Eddy A

bakabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat peristiwa berdarah di Jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan?

Nyawa seorang pemuda melayang di tangan rekannya pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Permasalahannya terbilang sepele. Si korban menolak minuman keras yang disodorkan pelaku.

Namun ada fakta terbaru saat kasus ini direka ulang oleh jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Banjarmasin Selatan di halaman Mapolsekta Banjarmasin Selatan, Jumat (12/4) jam 9 pagi.

Korban Subahan Noor merupakan warga Tatah Belayung ditemukan tewas di pos jaga malam, Jalan RK Ilir RT 7, Kelurahan Kelayan Selatan Banjarmasin Selatan. Pelaku adalah Afliyandi alias Yandi, tak lain rekan korban.

Jalannya reka ulang diawali dengan adegan pesta miras yang dilakukan pelaku Yandi bersama saksi Zainal Abidin alias Inal yang berlangsung di Pos jaga malam, Jalan RK Ilir RT 7.

Selanjutnya korban Subahan bersama saksi Muhlis datang ke tempat tersebut dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

Kemudian pelaku Yandi menyodorkan segelas minuman kepada korban, namun saat itu korban menolaknya dengan halus.

Baca Juga: Terduga Pembunuh Buruh Bangunan di RK Ilir Dibekuk

Pada adegan ke-3, korban sempat menenggak segelas minuman keras jenis Aldo alias ‘alkohol doang’ itu guna menghormati ajakan Yandi.

Petaka mulai terjadi saat Yandi terjatuh saat mencoba berdiri. Pengaruh minuman keras membuat Yandi tak terkontrol lalu terjatuh.

Gambaran tersebut terlihat jelas saat pelaku Yandi memperagakan adegan ke-8. Fakta baru akhirnya terungkap yang menyebabkan pelaku Yandi tega menghabisi nyawa temannya sendiri.

Pada adegan ke-9 korban Subahan menertawakan Yandi yang terjatuh saat mencoba berdiri. Yandi semakin geram, manakala korban semakin jadi tertawa.

Tak terima ditertawakan, Yandi bangkit dan mengambil senjata tajam jenis pisau Raja Tumpang yang disimpan di balik saku celananya.

Seketika itu juga ia menusukkan Tumpang beracun tersebut ke dada sebelah kiri korban.

Baca Juga:Malam Minggu Berdarah di Banjarmasin, Satu Nyawa Melayang

Tak hanya sekali, pada adegan ke-14, Yandi kembali menusukkan Raja Tumpang tersebut ke bagian pinggang kiri korban, hingga membuat buruh bangunan itu kejang-kejang.

Sebelum melarikan diri, Yandi bersama saksi Muhlis sempat meminta pertolongan ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit. Saat itu ia berdalih korban mengalami kesurupan.

Jasad korban ditemukan pada Sabtu (16/4) sekira pukul 23.50. Pelaku berhasil diringkus tak lama setelah kejadian. Diketahui, Yandi merupakan preman kampung yang sering berbuat onar di Kelurahan Kelayan Selatan.

“Rekonstruksi ini berdasarkan saksi-saksi sama termasuk dari hasil autopsi, itu yang kita perdalam dari keterangan saksi satu dengan yang lainnya sehingga tercapai sebuah rangkaian sebelum berkas kita limpahkan ke kejaksaan," kata Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan Ipda Rifandy Purnayangkara kepada awak media.

Menurut Rifandy dalam rekonstruksi yang memperagakan 26 adegan itu memunculkan fakta baru. Yakni pemicu Yandi marah hingga melukai korban dengan sajam Raja Tumpang.

"Jika sebelumnya kita ketahui motif pembunuhan itu karena korban tolak ajakan pesta miras, namun dalam gelar rekonstruksi ini terungkap, ternyata motif pelaku karena tersinggung saat ditertawakan korban saat ia terjatuh," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Fakta Penusukan Akibat Tolak Pesta Miras di Kelayan Selatan

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner