bakabar.com, PARIS - Fakta baru kasus kartun Nabi Muhammad SAW mengungkap kebohongan seorang pelajar perempuan Prancis akan tindakan gurunya, Samuel Paty. Hal itu memicu terjadinya pembunuhan Samuel Paty.
Samuel Paty dibunuh pada Oktober 2020 lalu. Ia dituduh menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam kelas di pelajaran tentang kebebasan berbicara, namun faktanya tidak.
Siswi berusia 13 tahun tidak mengidentifikasikan namanya untuk dipublikasikan. Dia menyebarkan informasi bohong bahwa sang guru meminta para murid yang beragama Islam keluar dari kelas, sementara Patty menunjukkan gambar Nabi. Namun pengacara siswi itu mengatakan, bahwa kliennya mengakui dia bahkan tidak berada dalam kelas tersebut saat itu.
“Dia berbohong karena merasa terjebak dalam lingkaran karena teman-teman sekelasnya memintanya menjadi juru bicara,” kata pengacaranya, Mbeko Tabula seperti dilansir Republika, Rabu (10/3).
Namun, kebohongan dari cerita yang disebarkan siswi itu membuat sang ayah mengajukan gugatan hukum terhadap Samuel Paty dan kemudian menyalakan api kampanye kebencian di media sosial. Dia mengidentifikasi Paty dan sekolah di Conflans-Sainte-Honorine, sebelah barat Paris.
Siswi itu kini didakwa melakukan pencemaran nama baik. Sementara ayahnya didakwa terlibat pembunuhan. Jaksa penuntut mengatakan, ada hubungan sebab-akibat langsung antara hasutan online terhadap Paty dan pembunuhannya.
Menurut surat kabar Le Parisien, siswi itu diskors sehari sebelum kelas diberikan, karena berulang kali absen dari sekolah.
Siswi itu menjelaskan dalam kesaksiannya bahwa dia mengarang cerita agar tidak mengecewakan ayahnya. Dia mengunggah dua video di media sosial sebagai tanggapan atas tuduhan tersebut.
Berbicara di radio Prancis pada Selasa (9/3), pengacara keluarga Paty mengatakan keluarga siswi itu tahu bahwa dia tidak berada di kelas pada hari yang bersangkutan dan mengapa dia diskors. “Jadi datang dan katakan sekarang, maaf, saya percaya kebohongan putri saya, itu sangat lemah,” kata Virginie Le Roy kepada radio RTL.
Pelaku pemenggalan, Abdullakh Anzorov (18 tahun tahun) ditembak mati oleh polisi tak lama setelah serangan itu. Setelah pembunuhan Paty, Presiden Emmanuel Macron menghadiahkan keluarga guru dengan kehormatan tertinggi bangsa, Legion d’honneur. Penggambaran Nabi Muhammad secara luas dianggap tabu dalam Islam, dan dianggap sangat ofensif oleh umat Islam.