bakabar.com, BANJARMASIN – Ada fakta baru di balik tewasnya Ahmad Yadi (38) seorang pria asal Sungai Miai, Banjarmasin.
Hasil pemeriksaan Tajidin (64), penganiayaan berujung tewasnya pria 38 tahun itu hanya karena permasalahan sepele.
Pembunuhan bermula pada Selasa (12/10) ketika Yadi bersih-bersih halaman rumahnya di Sungai Miai Dalam, Gang Papadaan.
Namun sampah rumput yang disapu korban justru terbuang ke halaman pelaku.
Tajidin pun menegur Yadi hingga berujung cekcok.
“Korban Yadi marah,” ujar Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana, Senin (18/10).
Perkelahian kecil sempat terjadi, tapi bisa dilerai.
Kendati demikian, Yadi rupanya menaruh dendam ke Tajidin.
“Dia dongkol.”
Pada Rabu (13/10), Yadi tiba-tiba mendatangi rumah Tajidin. Dengan hati panas, dia membawa kayu dan palu.
Sampai di rumah Tajidin, Yadi langsung menarik tangan kakek itu untuk ikut ke luar rumah
Singkat cerita perkelahian terjadi, korban sempat coba memukul Tajidin dengan palunya. Lepas.
Terancam, Tajidin mengambil kayu ulin yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Selanjutnya, Tajidin pun memukul korban dengan membabi-buta hingga Yadi tersungkur ke tanah.
Korban mengalami sejumlah luka di daerah kepala, pendarahan di telinga kanan, bengkak di leher, luka sobek di tangan serta memar di tulang kering kaki kiri.
Sejurus itu, ia dilarikan ke Rumah Sakit Ansari Saleh, Kota Banjarmasin. Usai dirawat intensif, nyawanya tak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (14/10) pagi.
Sementara Tajidin sendiri tertangkap tak lama usai kejadian di sekitar lokasi kejadian. Kini ia mendekam di Mapolsek Banjarmasin Utara dan terancam Pasal 338 KUHP.