bakabar.com, BANJARMASIN -Proyek renovasi Jembatan Alalak, Jalan Trans Kalimantan mulai terlihat. Puluhan rumah dan ruko yang berdiri di area renovasi jembatan satu per satu rata dengan tanah.
Seiring renovasi, angkutan truk dari Banjarmasin ke Batola dan sebaliknya dipindahkan melewati jalan alternatif menuju Kilometer 17 yang menyambung ke arah Jalan Lingkar Utara.
Pemerintah, melalui pelaksana kontraktor pembangunan Jembatan Alalak I sudah membebaskan lahan sejak beberapa bulan terakhir. Rata-rata rumah yang terbuat dari kayu dibongkar sendiri pemiliknya. Sementara untuk merobohkan ruko, petugas menurunkan excavator.
Sepeti ruko eks apotek dan penginapan berlantai tiga di kawasan tersebut harus dibongkar menggunakan excavator Hitachi tipe EX200.
Selain karena tinggi dan besar, ruko ini nampak sangat kokoh. Hal itu terlihat begitu sulitnya excavator itu menghancurkan lantai demi lantai bangunan berwarna ungu tersebut.
Pembangunan kembali jembatan yang digadang-gadang bergaya cable stayed ini nanti akan menghubungkan dua wilayah yakni Kabupaten Batola dan Kota Banjarmasin.
Cable Stayed adalah jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara.
Model yang mengandalkan kabel sebagai penahan beban jembatan, diperuntukkan bagi lintasan antar wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun di atas tanah datar. Keindahan kabel bentangan menjadi daya tarik tersendiri di jembatan itu nantinya.
Nantinya panjangnya jembatan mencapai 850 meter termasuk oprit. Sedangkan bentang tengahnya mencapai 120 meter. Untuk lebar jembatan mencapai 20 meter dan akan ada empat jalur.
Baca Juga:Dua Petani di Banjar Gasak Emas Puluhan Gram
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif