bakabar.com, BANJARMASIN – Enam bulan Covid-19 mewabah, sudah 10 ribu lebih warga Kalimantan Selatan (Kalsel) terinfeksi virus menular itu.
Dari jumlah tersebut, 8.781 pasien telah dinyatakan sembuh, 420 di antaranya meninggal dunia. Tersisa sampai saat ini sebanyak 1.088 pasien menjalani perawatan.
Nah, penambahan ini rupanya mengancam tingkat keterisian tempat tidur di ruang unit gawat darurat (ICU) dan ruang isolasi Covid-19.
Secara nasional tingkat keterisian ICU dan ruang isolasi RS saat ini saja sudah mencapai 46,29 persen.
“Kapasitas nasional 46.705, yang dipakai 21.619," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dilansir CNN Indonesia, belum lama tadi.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan standar keterisian RS di angka 60 persen.
Meski okupansi rumah sakit Indonesia masih di bawah standar WHO, namun ancaman terus datang seiring bertumbuhnya jumlah pengidap baru Covid-19.
Lantas, bagaimana dengan Kalsel?
Kalsel memiliki sedikitnya lima RS rujukan untuk menangani pasien terpapar Covid-19.
Masing-masing, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Boenjasin Kabupaten Tanah Lauat, RSUD Dokter H Moch Ansari Saleh, RSUD Idaman Banjarbaru, dan RSUD Brigjend H. Hasan Basery.
Kalsel menjadi satu dari sembilan daerah yang masuk dalam prioritas penanganan Covid-19. Dari sembilan daerah, ada dua provinsi yang melampaui standar WHO. Yakni DKI Jakarta (60,6 persen), dan Bali (61,6 persen).
Kalsel berada di angka 33,4 persen, atau di bawah Jawa Timur (41,8 persen), Jawa Barat (55,1 persen), Jawa Tengah (40,3 persen), Sumatera Barat (45 persen), Sulawesi Selatan (29,4 persen), sebagai daerah yang masuk prioritas penanganan pandemi.
Meminjam rilis harian Pemprov Kalsel pada Selasa (29/9), dilaporkan penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 52 orang.
Mereka berasal dari: Kotabaru 24 orang, Banjar 10 orang, Hulu Sungai Selatan 1 orang, Hulu Sungai Tengah 1 orang, Tanah Bumbu 7 orang, Banjarmasin 2 orang dan Banjarbaru 7 orang.
Lalu, penambahan pasien sembuh sebanyak 56 orang. Berasal dari perawatan karantina di Kotabaru 1 orang, Banjar 8 orang, Hulu Sungai Selatan 2 orang, Hulu Sungai Tengah 17 orang, Hulu Sungai Utara 5 orang, Tabalong 11 orang dan Banjarbaru 12 orang.
Kemudian, pasien Covid-19 dilaporkan meninggal 2 orang berasal dari: Kotabaru 1 orang (meninggal 25 September) dan Tapin 1 orang (meninggal 23 September).
Mengatasi itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta masyarakat berperan sebagai pahlawan kemanusiaan. Saling mengingatkan protokol kesehatan.
“Mereka yang berani menyampaikan pesan untuk patuh pada protokol kesehatan sebenarnya adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan sama halnya seperti para dokter yang berjuang melayani pasien Covid-19 di rumah sakit,” kata Doni, dilansir Antara.
Menurut mantan komandan pasukan khusus TNI AD ini, mengingatkan akan pentingnya protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak dilakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama mengingat penularan Covid-19 terjadi antarmanusia.
“Kita perlu saling mengingatkan kepada semua orang, kepada siapa saja termasuk orang-orang yang mungkin secara status sosial lebih tinggi dari kita,”
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan masih ada sebagian masyarakat percaya mereka tidak akan tertular Covid-19, dengan 17 persen dari 90.967 responden survei BPS menyatakan sangat tidak mungkin atau tidak mungkin terinfeksi.
Doni berharap makin gencarnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan banyak pihak maka semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa Covid-19 adalah ancaman yang nyata.