bakabar.com, BANJARBARU - Sekalipun memiliki embung, wilayah Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru jadi langganan banjir. Apalagi Kertak Baru.
Lantas apa penyebabnya?
Kabid SDA Subrianto Dinas Pekerjaan Umum Pekerjaan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarbaru angkat bicara.
Menurutnya banjir yang merendam Kertak Baru pada Sabtu (12/12) malam, salah satunya, dipicu oleh hujan deras.
Ditambah, tingginya debit air dari kawasan Gunung Kupang.
Itu bersamaan dengan dibukanya salah satu sungai kecil setelah rampungnya pembangunan jembatan di kawasan Gunung Kupang.
Terlebih, adanya aliran air terbuka ke daerah hilir atau menuju Sungai Kuranji dan melintasi kampung Kertak Baru. Yang kemudian baru menuju ke Embung.
“Karena posisi kampung Kertak Baru berada di utaranya dari embung kita sehingga sebelum air sungai dari Kuranji itu masuk ke embung kita, dia melintasi ke daerah Kertak Baru,” ujar Subri kepada bakabar.com, Rabu (16/12).
Praktis, kata dia, terjadilah banjir di kawasan Kertak Baru. Lokasi tersebut sedang terjadi penyempitan dan pendangkalan sungai. Banyak bangunan rumah di bantaran sungainya.
“Sehingga pada hujan deras Sabtu lalu terjadi kubangan air atau genangan air,” jelasnya.
Karenanya, dia yakin permasalahan bukan dari fungsi embung.
Sebab embung diklaimnya berfungsi dengan baik. Terbukti, usai melintasi wilayah Kertak Baru air tertampung di embung.
Sehingga wilayah di daerah Cempaka lainnya seperti Basung aman dari Banjir.
“Untuk embung Cempaka normal aliranya, embung ini menahan air agar tidak terjadi genangan di daerah Basung. di mana Basung juga termasuk daerah genangan. Embung itu sebenarnya menampung air dari Kertak Baru dan saat kejadian (banjir) itu di Basung aman,” ungkapnya.
Meski demikian, permasalahan di wilayah Kertak Baru Cempaka ini jadi evaluasi tersendiri Dinas PUPR Kotabaru.
Pihaknya tengah mensosialisasikan ke warga agar mau direlokasi ke daerah lain. Agar tidak lagi terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai di daerah tersebut.
Ke depan juga akan direncanakan pembuatan embung baru di bagian hulu wilayah Kecamatan Cempaka.
Di mana sebelum itu terlaksana terlebih dahulu pihaknya musti memproses pembebasan lahan sebagai lokasi rencana embung baru.
Oleh karenanya, Subri meminta masyarakat agar tidak salah persepsi terkait fungsi embung di Cempaka.
“Kita saat ini salah pengertian bahwa embung Cempaka itu dikira kita menampung di Kertak Baru. Jadi sebenarnya air itu menuju Kertak Baru dulu baru larinya ke embung Cempaka sehingga terjadilah genangan di Kertak Baru itu karena penyempitan tadi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kecamatan Cempaka dapat dikatakan sebagai lokasi langganan banjir di Banjarbaru. Pasalnya hampir tiap tahun terjadi banjir di Cempaka.
Contohnya, awal tahun lalu sempat terjadi banjir hingga mengharuskan masyarakat terdampak dievakuasi dari tempat tinggal mereka.
Dan berbagai upaya pemerintah kota melalui dinas terkait sudah dilakukan guna pencegahan terjadinya banjir di wilayah tersebut.
Salah satunya dengan normalisasi sungai dan pengerukan sedimentasi di embung Cempaka yang telah dirampungkan sebelum musim hujan tiba.