Hot Borneo

Ekspor Perdana Sarang Burung Walet Asal Kalsel Tembus Rp1,25 Miliar

apahabar.com, BANJARBARU – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin melakukan sertifikasi ekspor terhadap 50 kilogram sarang…

Featured-Image
Sertifikasi ekspor sarang burung walet (SBW) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) tujuan Hongkong. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin melakukan sertifikasi ekspor terhadap 50 kilogram sarang burung walet (SBW) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) tujuan Hongkong via Bandara Syamsudin Noor Barbarbaru.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto, mengatakan ini adalah kali pertama SBW asal Kalsel diproses atau dibersihkan langsung di Instalasi Karantina Hewan (IKH) atau tempat pemrosesan pertama di Banjarmasin.

"Ini merupakan sebuah kemajuan yang patut diapresiasi, mengingat tempat pemrosesan SBW sendiri sebagian besar berada di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Nur Hartanto, Rabu (27/4).

Di samping itu, Subkoordinator Karantina Hewan Karantina Pertanian Banjarmasin, Isrokal, melakukan pelepasan ekspor di kantor wilayah kerja Bandara Syamsudin Noor.

Ia menyampaikan bahwa ekspor perdana SBW kali ini dilakukan oleh PT. AGA dengan nilai ekspor Rp1,25 miliar. Sedangkan pelaksanaan preshipment inspection (PSI) atau pemeriksaan sebelum keberangkatan telah dilaksanakan Sabtu lalu oleh pejabat Karantina Pertanian Banjarmasin.

Menurut keterangan Isrokal, SBW tersebut telah melalui pemeriksaan sanitasi, pemeriksaan dokumen meliputi kelengkapan dan keabsahan, serta kesesuaian jumlah. Pihaknya juga telah memastikan penjaminan pemenuhan persyaratan negara tujuan dalam menerbitkan sertifikat sanitasi produk hewan.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa SBW merupakan bahan makanan yang menjadi salah satu komoditas unggulan dari Kalsel.

Sebab, banyak manfaat dari SBW bagi kesehatan dan kecantikan. Sehingga permintaan akan SBW ini semakin meningkat, terutama untuk negara tujuan ekspor terbesar yakni Hongkong dan Tiongkok.

Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Banjarmasin, tercatat pada 2021 tidak kurang dari 252 ton SBW dilalulintaskan keluar antar area melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru menuju berbagai tempat pemrosesan atau IKH di Indonesia.

Sampai akhir 2021, di Kalsel tercatat sudah ada 155 rumah walet yang teregistrasi dari 14 perusahaan dengan negara tujuan ekspor yaitu Tiongkok.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana SBW asal Kalsel yang langsung diberi perlakuan tindakan karantina di IKH Banjarmasin.

"Kami bersyukur, hal ini akan membuka peluang besar bagi ekspor SBW terus meningkat di Provinsi Kalsel ini," kata Bambang

Dijelaskannya, mengacu data IQFAST Barantan, dibanding 2020, secara nasional nilai ekspor SBW meningkat 24 persen di 2021.

Untuk itu, pihaknya optimis pada 2024, ekspor komoditas pertanian dapat meningkat tiga kali lipat sebagaimana Program Gratieks Kementan yang telah digagas oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.

Upaya ini sekaligus merealisasikan arahan Mentan dalam mendorong roda ekonomi nasional.

“Ke depan diharapkan SBW asal Kalimantan Selatan dapat diproses terlebih dahulu di IKH Banjarmasin untuk selanjutnya diekspor langsung menuju negara tujuan sehingga memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha,” pungkas Bambang.

img

Sertifikasi ekspor sarang burung walet (SBW) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) tujuan Hongkong. Foto: Istimewa

Komentar
Banner
Banner