bakabar.com JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan ekonomi digital memberikan dampak positif bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM dalam memperkuat ketahanan usaha, terutama pada era transformasi digital.
“Ekonomi digital telah terbukti membantu ketahanan usaha dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama saat pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (17/5).
Ia menambahkan, sektor parekraf mencatatkan kinerja positif pada 2022 berkat peran ekonomi digital dengan capaian indeks pariwisata Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dalam Travel Tourism Development Index (TTDI), mengungguli Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina, sementara PDB pariwisata Indonesia juga mulai mendekati angka 4 persen dan nilai devisa pariwisata mencapai 4,26 miliar dolar AS.
Baca Juga: Tata Kelola Pertambangan, Menparekraf: Harus Mengacu pada Ekonomi Hijau
Sandiaga menjelaskan capaian di sektor parekraf ditargetkan meningkat yakni, target nilai devisa pariwisata 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas. Nilai kontribusi PDB pariwisata ditargetkan mencapai sebesar 4,1 persen, ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun, serta nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.
Target kinerja yang meningkat dua kali lipat ini diharapkan memberikan dampak besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.
Sandiaga dalam acara Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023 yang digelar di Bali, (16/5), menuturkan, siap memfasilitasi peluncuran digital metaverse 5.0 yang merupakan bagian dari transformasi digital pariwisata dan ekonomi kreatif.
ITTSU bertujuan untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat, bahwa pemulihan ekonomi sangat ditentukan oleh sektor pariwisata, karena industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan memberikan dampak berlipat ganda ke sektor industri penunjang pariwisata.