Borneo Hits

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Tapin Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Jagung

Polres Tapin memanfaatkan lahan tidur seluas 1 hektare untuk penanaman jagung hibrida, Selasa (4/11). Ini menjadi langkah nyata mendukung ketahanan pangan, seka

Featured-Image
Penanaman jagung perdana kwartal IV kerja sama Polres Tapin dengan PT BRE. Foto: bakabar.com/Sandy

bakabar.com, RANTAU - Polres Tapin memanfaatkan lahan tidur seluas 1 hektare untuk penanaman jagung hibrida, Selasa (4/11). Ini menjadi langkah nyata mendukung ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di daerah.

Kegiatan di Mako Polres Tapin ini merupakan hasil sinergi antara Polri, Pemkab Tapin, dan PT BRE. Sejumlah pejabat daerah, perwakilan kelompok tani, dan pihak swasta turut hadir dalam pelaksanaan penanaman perdana jagung pakan ternak tersebut.

Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika menjelaskan langkah ini menjadi bagian dari upaya konkret mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketersediaan bahan pangan, terutama bahan baku pakan ternak.

“Jagung yang ditanam merupakan jenis jagung pakan ternak. Nanti hasil panen akan diserap oleh Bulog sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional,” papar Weldi.

Harga pembelian hasil panen oleh Bulog telah ditetapkan sesuai kadar air. Mulai dari Rp5.500 per kilogram untuk kadar air 18 hingga 20 persen, dan Rp6.400 per kilogram untuk kadar air 14 persen.

Sementara Corporate Affair Manager PT BRE, Joko Bagiono, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang bertujuan mendukung kesejahteraan masyarakat serta kemandirian pakan nasional.

“Kami bersama Polres Tapin dan dinas terkait bersatu menyukseskan program ketahanan pangan kuartal IV ini. Ini wujud cinta kami kepada bangsa dengan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pakan ternak,” beber Joko.

Adapun lahan 1 hektare yang ditanami tersebut akan menjadi demplot atau lahan percontohan. Kalau hasil panen dinilai optimal, PT BRE siap memperluas program di lahan yang lebih luas.

“Kalau hasil panen bagus, kami akan mengembangkan di lahan seluas 11,8 hektare di Beramban. Kedepan kami juga melibatkan lebih banyak desa agar manfaat program ini semakin luas,” tutup Joko.

Editor


Komentar
Banner
Banner