Kalsel

Duh, Badut Jalanan Mulai Marak di Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah ditertibkan di Banjarmasin, badut jalanan mulai merambah Barito Kuala, terutama di Kecamatan…

Featured-Image
Seorang badut yang mengenakan seragam tokoh kartun sedang mangkal di depan Pasar Induk Handil Bakti. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Setelah ditertibkan di Banjarmasin, badut jalanan mulai merambah Barito Kuala, terutama di Kecamatan Alalak.

Tanpa pandang waktu, beberapa badut yang mengenakan pakaian aneka tokoh kartun itu berjejer di pinggir Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti.

Biasanya mereka mangkal di sekitar Jembatan Berangas hingga Kilometer 4 Jalan Trans Kalimantan, baik di kanan maupun kiri badan jalan.

Beberapa di antaranya membawa alat pengeras suara. Sembari berjoget mengikuti irama lagu, mereka mengharapkan warga yang melintas memberikan uang.

Sebelumnya di Banjarmasin, badut-badut jalanan yang dikategorikan sebagai pengemis itu sudah ditertibkan, lantaran melanggar Perda Nomor 14 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kebersihan dan Ketertiban Masyarakat.

Mirisnya satu hingga dua badut jalanan tersebut masih di bawah umur. Hal itu dapat dengan mudah diamati dari postur mereka.

Menyikapi situasi yang berkembang, Dinas Sosial Batola segera menurunkan petugas sosial untuk melakukan pendataan.

“Khusus badut di bawah umur, kami berusaha mendatangi orang tua mereka untuk memberikan kesadaran tentang larangan eksploitasi anak,” ungkap Kepala Dinas Sosial Batola, Fuad Syech, Jumat (11/12).

Dalam melakukan pendataan, Dinas Sosial juga berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) bersama Satpol Pamong Praja.

“Melalui Bidang P3A, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Satpol PP untuk pendataan, karena itu memang ranah mereka,” papar Hj Harliani, Kepala DPPKBP3A Batola.

“Sebenarnya kemunculan badut jalanan ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Demi memenuhi keperluan sehari-hari, beragam usaha dilakukan demi memperoleh uang,” sambungnya.

Diperkirakan badut-badut jalanan itu merupakan warga pendatang, mengingat posisi Handil Bakti yang berbatasan langsung dengan Banjarmasin.

“Sekiranya badut-badut di bawah umur itu merupakan warga Batola, kami segera mengambil langkah bersama Dinas Sosial untuk mencari solusi,” tegas Harliani.



Komentar
Banner
Banner