bakabar.com, BANJARBARU – Aksi seorang pencinta reptil menghebohkan seisi Q-Mall Banjarbaru. Saat asyik beratraksi, seorang anak memainkan buntut ular tersebut.
“Itu kelalaian dari peserta reptil dan yang digigit juga pemilik reptilnya. Jadi ular gigit majikannya,” ujar Manajer Q-Mall Banjarbaru, Andi Indra Wangsa kepada bakabar.com, Senin (21/6).
Buntut insiden, peserta dan pencinta reptil kemarin siang langsung diminta angkat kaki dari atrium mal terbesar di Banjarbaru itu. Manajemen tak lagi mengizinkan binatang berbahaya mengikuti event serupa.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
“Kita tutup dan ke luar dari area Q-Mall. Kegiatan pameran reptil kita tidak adakan lagi terutama binatang yang cukup berbahaya bagi peserta seperti ular cukup bahaya,” tegas Indra.
Namun bukan berarti pameran reptil atau binatang lainnya ditiadakan. Untuk binatang tidak berbahaya, terangnya, masih diberi kelonggaran.
“Tapi untuk burung dan binatang jinak dan aman buat peserta bisa saja kita izinkan dengan pengawasan ketat dari Q-Mall,” tutupnya.
Kesaksian tim medis, sang pawang digigit ular peliharaan sendiri hingga mengalami luka sobek di bagian lengan. Dengan peralatan seadanya sempat mereka coba menghentikan pendarahan dengan lakban.
“Ada lakban ya sudah kita lakban tangannya supaya menghentikan darahnya,” ujar Tim Medis dari MRI-ACT Banjar, Aya dihubungi media ini.
Stan MRI-ACT kebetulan bersebelahan dengan komunitas reptil tersebut hingga membuat mereka bisa cepat tanggap.
“Kejadiannya cepat banget, pertolongan pertama yang diberikan, mau ikat tangan korban supaya darah tidak keluar, karena tidak ada tali atau kain, apa yang ada saja,” ujarnya.
Si pawang ular mengalami luka cukup besar di bagian lengan.
“Dagingnya sobek, jadi langkah pertama harus dihentikan pendarahan dengan cara mengikat lengan di atas luka korban. Banyak orang kemarin yang membantu dari pihak analis ada juga,” terangnya.
Mendapat pertolongan pertama, si pawang langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Jadi, yang digigit bukan pengunjung. Kalau pengunjung bagaimana? Saran saya buat ke depannya terlebih lagi para animal lover terutama pencinta reptil, hati-hati saat atraksi atau pamer ular ke publik, apalagi jenis retik [sanca],” ujarnya.
Silakan kalaupun ingin melakukan atraksi. Yang terpenting terlebih dahulu harus melihat karakter si ular, situasi dan kondisi lapangan.
“Masih untung yang ke-strike owner atau pencinta reptil, nah kalau orang lain atau pengunjung mal yang kestrike gimana? Intinya lebih hati-hati,” pungkasnya.
Senada dengan Aya, rekanan lain yang kebetulan di lokasi kejadian, Muhammad Ilyas memastikan korban gigitan ulang itu bukan pengunjung.
“Pawang ularnya lah yang terkena gigitan, bukan pengunjung,” ujarnya.
“Kemarin itu kejadiannya siang, lupa jam berapa, suasana memang sangat ramai, banyak anak anak dan orang tua nya melihat ular itu.”
Sebelumnya insiden, Ilyas melihat banyak pengunjung termasuk anak-anak mengunjungi stan pencinta reptil tersebut.
“Nah si ular itu waktu dipamerkan, saya lihat buntutnya dimainkan sama anak anak, kayaknya kaget atau seperti apa lalu kepala ular itu ternyata masuk ke lengan baju si pawang, tiba – tiba langsung menggigitnya, sontak langsung darah banyak bercucuran,” ceritanya.
Sontak saja pengunjung mal terbesar di Banjarbaru panik hingga menjauh dari lokasi atraksi.
“Pengunjung panik, mau membantu apa, tapi alhamdulillah kepala ular tadi berhasil lepas menggigit lengan pawang,” ujarnya.