Sport

Dua Tim Shopee Liga 1 Merasa Sangat Kehilangan Sosok Guru Zuhdi

apahabar.com, BANJARMASIN – Wafatnya ulama karismatik Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannoor, Sabtu (2/5) lalu, juga menjadi…

Featured-Image
Ucapan belasungkawa salah satu kontestan Shopee Liga 1 2020, Borneo FC atas wafatnya Guru Zuhdi, Sabtu (2/5) lalu. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Wafatnya ulama karismatik Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannoor, Sabtu (2/5) lalu, juga menjadi duka dua tim Shopee Liga 1 2020.

Paling terpukul adalah Barito Putera. Sebab, ulama yang akrab disapa Guru Zuhdi itu, merupakan panasehat tim.

Bahkan, sang manajer Hasnuryadi Sulaiman, sejak di Jakarta menemani kepulangan jenazah almarhum pulang ke Banjarmasin.

Sosok Guru Zuhdi selama ini juga sangat dekat dengan pemain Barito. Sampai-sampai yang menikahkan sang kapten Rizky Rizaldi Pora adalah Guru Zuhdi.

“Beliau sudah seperti orangtua bagi saya. Apalagi beliau pula yang menikahkan saya di Masjid Sabilal Muhtadin,” ujar Rizky Pora dalam laman resmi klub.

“Guru Zuhdi juga sering memberi wejangan kepada kami, para pemain Barito. Jadi hubungan sangat dekat, dan saya sangat kehilangan atas kepergian beliau,” sambung sang kapten.

Almarhum kerap memberikan nasehat, baik saat Barito dalam keadaan terpuruk atau pun sesaat sebelum bertanding.

“Kenangan yang paling berkesan saat tahu lalu beliau berbicara kepada saya, saat Barito terpuruk di zona merah. Beliau berpesan kepada saya jangan menyerah dan selalu semangat, karena dengan semangat kita bisa memberikan yang terbaik di lapangan,” timpal kiper Barito, Aditya Harlan.

Tak hanya itu Aditya kerap dipanggil almarhum Guru Zuhdi dengan sebutan si kiper gundul.

“Alhamdulillah beliau masih bisa mengenali saya. Beliau sering kasih kopi ke saya, karena beliau bilang, ini Adhit, kopi kesukaan kamu,” kenang Aditya.

Bahkan, saking istimewanya, almarhum Guru Zuhdi juga mendapat nomor punggung kehormatan Laskar Antasari, angka 10.

Nomor punggung itu sebelumnya merupakan milik pemain andalan Barito, Rafael Silva yang hengkang ke Brasil musim ini.

Tak hanya Barito, tim asal Kalimantan lainnya juga merasa kehilangan sosok Guru Zuhdi, yakni Borneo FC.

Borneo FC merupakan tim asal Samarinda. Di Samarinda, masih ada kedekatan emosional dengan Banjarmasin. Kebanyakan warga di sana berasal dari Banjar.

Tak hanya itu, salah satu ulama di Samarinda, KH Zhofaruddin, akra disapa Guru Udin, merupakan teman karib almarhum.

Lantas, melalui akun instagramnya, Borneo FC mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Guru Zuhdi.

“Keluarga besar Borneo FC Samarinda turut berduka cita atas berpulangnya ulama dan penasihat @psbaritoputeraofficial, KH. Ahmad Zuhdiannor. Semoga arwah beliau berada di tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin Allahuma Aamiin,” demikian tulis manajemen.

Seperti diketahui, Guru Zuhdi meninggal dunia dalam usia 48 tahun.

Ulama terkenal humoris ini tutup usia usai divonis mengidap kanker paru dan kalenjer getah bening.

Putra KH Muhammad, salah satu pemimpin Ponpes Al Falah ini, sempat di rawat RS Medistra Jakarta.

Namun, sejak Jumat lalu, kondisi ulama kelahiran Banjarmasin 10 Februari 1972 ini makin kritis. Hingga akhirnya dipanggil sang pencipta, Sabtu (2/5).

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner