bakabar.com, BANJARMASIN – Antrean truk barang di Kayutangi Banjarmasin akhirnya dibahas DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama unsur terkait, Rabu (27/1).
Hasilnya, Balai Pengelola Trasportasi Darat (BPTD) Wilayah XV akan berkomunikasi dengan ASDP Batulicin, mendatangkan sebuah kapal jenis roll on-roll off (Roro) untuk membantu penyebrangan di sungai Alalak.
“Balai Jalan wilayah XV akan mengkoordinasikan ASDP Batulicin, mereka jua akan menghitung berapa lama penyebrangan itu dilalukan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Sahrujani usai rapat.
Kemudian Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah, mengatakan secara teknis jembatan Alalak II Yang menyambungkan Banjarmasin dan Barito Kuala tidak bisa digunakan untuk truk bermuatan lebih 50 ton.
“Jembatan yang diportal, sudah diputuskan tidak bisa secara teknis, karena kita mengutamakan keselamatan,” kata Rusdiansyah.
Dia khawatir, jika truk bermuatan berat dibolehkan lewat jembatan, malah akan merusak dan akan memutus akses kendaraan yang juga merupakan jalur dari Kalsel-Kalteng atau sebaliknya.
“Kalau kita ini menjaga feri, supaya tetap operasional,” sambungnya.
Untuk biaya penyebrangan yang dianggap membebani para sopir angkutan, Dishub Kalsel tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan subsidi. Alasanya keterbatasan anggaran yang disebabkan refocusing anggaran Covid-19.
Sebelumnya, akibat banjir para sopir angkutan barang dari Kalsel menuju Kalteng bingung.
Sebab jalan yang biasa mereka lewati terputus terendam banjir.
Untuk menuju Kalteng truk angkutan biasanya melewati Jalan Gubernur Syarkawi (lingkar utara).
Dikarenakan terendam, sebagian jalan kini mengalami kerusakan dan mesti berhati-hati apabila melewati jalan tersebut.
Oleh bebab itu, para sopir pun mengalihkan jalur mereka melewati daerah Kayutangi yang kini menyebakan antrean panjang truk.