bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta kematian ajudan Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Herlambang tak menyisakan kejanggalan.
Sebab muncul keraguan publik terhadap kinerja Polri dalam mengusut misteri kematian Setyo Herlambang.
“Kami hanya tidak ingin, institusi sehebat Polri kembali diragukan lagi kinerjanya oleh publik. Jadi Komisi III mewanti-wanti jangan sampai ada kejanggalan apapun selama pengusutan kasus," kata Sahroni, Senin (25/9).
Baca Juga: Propam Polri Turun Tangan Usut Kematian Ajudan Kapolda Kaltara
Bahkan ia mendesak Polri mengusut secara terang benderang.
"Usut apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.
Komisi III DPR RI, kata dia, tak ingin Mabes Polri terjebak dalam mengusut kasus yang berlarut-larut, terutama mengikis kepercayaan publik terhadap reputasi Polri.
"Ingat publik sangat kritis dalam melihat perkembangan (kasus),” jelasnya.
Baca Juga: Kapolri Ogah Gegabah Simpulkan Misteri Kematian Ajudan Kapolda Kaltara
Untuk itu, dia mengingatkan agar Polri menangani pengusutan kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara itu secara serius karena nama baik institusi yang akan menjadi taruhannya.
“Komisi III pun sama dengan Pak Kapolri, kita percaya bahwa Polri dapat usut kasus ini dengan profesional, transparan, dan yang terpenting, hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, seluruh jajaran wajib tangani kasus ini dengan serius karena nama baik Polri jadi taruhannya,” ungkap dia.
Sahroni menyebut pesan itu disampaikannya mengingat masih ada keraguan di tengah publik terkait temuan-temuan kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara.
"Kalau dilihat, sampai hari ini, publik masih ragu soal temuan-temuan yang ada. Karena apa? Dianggap masih banyak kejanggalan yang harus diklarifikasi," ujarnya.
Baca Juga: Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara: Peluru Tembus ke Jantung
Baca Juga: ISESS Endus Kejanggalan Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara!
Untuk itu, dia berharap Polri mampu memecah keraguan masyarakat dengan segala sumber daya dan instrumen yang dimilikinya dalam mengusut tuntas kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara, termasuk dengan membentuk tim khusus.
"Makanya kalau perlu seperti yang sudah saya sampaikan, Pak Kapolri juga bisa bentuk tim khusus untuk selidiki kasus ini,” pungkasnya.