bakabar.com, SAMPIT - Program Serapan Gabah (Sergab) terus menunjukkan dampak positif bagi petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim, Sepnita menegaskan, bahwa program ini tidak hanya menjamin harga yang lebih menguntungkan bagi petani, tetapi juga menjadi strategi pemerintah dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan.
Sepnita mengungkapkan, bahwa program Sergab ini tidak akan berhenti di Desa Lampuyang yang merupakan salah satu wilayah penghasil beras terbesar di Kotim. Namun ke depannya jangkauan Sergab akan diperluas ke desa-desa lain agar lebih banyak petani bisa menikmati harga gabah yang stabil.
"Sementara serapan gabah masih kita fokuskan pada lokasi optimasi lahan. Ke depan, program ini akan diperluas ke semua desa agar lebih banyak petani yang merasakan manfaatnya," beber, Sepnita.
Dinas Pertanian Kotim bersama Bulog akan terus berkoordinasi untuk memperluas jangkauan Sergab ke desa-desa lain. Selain itu, mereka juga akan aktif dalam menyediakan informasi terkait jadwal panen dan lokasi lahan produktif, sehingga serapan gabah dapat berjalan lebih maksimal.
Seperti diketahuinya DPKP Kotim bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang (KC) Kotim resmi melaksanakan penyerapan gabah perdana melalui program Serap Gabah (Sergab) di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit pada Senin (10/3) lalu.
Dalam panen seluas 3,5 hektare, sebanyak 14.300 kilogram gabah kering panen (GKP) berhasil diserap Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Total transaksi yang dilakukan mencapai Rp92.950.000.
Dengan harga yang lebih stabil dan kepastian pasar, harapan baru bagi petani Kotim semakin nyata. Program Sergab menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah dalam mendukung sektor pertanian serta menjamin kesejahteraan petani lokal.