bakabar.com, SAMPIT - Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur (Kotim) terus memaksimalkan penyerapan gabah petani pada musim panen raya yang berlangsung sejak Mei hingga Juni 2025.
Kepala Bulog Cabang Kotim, Azwar Fuad, menyampaikan bahwa hingga awal Mei ini, pihaknya telah menyerap 586 ton gabah kering panen (GKP) dari para petani lokal.
“Setiap hari kami terus menyerap hasil panen. Kemarin saja, kami berhasil menyerap sekitar 86 ton. Penyerapan akan terus kami maksimalkan,” ujar Azwar, Kamis (08/05/2025).
Menurutnya, mayoritas gabah yang diserap berasal dari Kecamatan Teluk Sampit, yang menjadi pusat produksi padi di Kabupaten Kotim.
“Sekitar 90 persen produksi padi Kotim berasal dari Teluk Sampit. Ada juga dari wilayah seperti Kota Besi, tapi volumenya tidak signifikan,” jelasnya.
Bulog Kotim telah bekerja sama dengan hampir seluruh penggilingan padi di wilayah Teluk Sampit, serta berkoordinasi dengan penyuluh BPP dan Dinas Pertanian agar gabah yang diserap bisa segera dikeringkan dan digiling oleh mitra lokal. Hal ini diharapkan memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat, khususnya petani.
Azwar juga menegaskan bahwa penyerapan ini merupakan penugasan dari pemerintah, dengan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Ini jauh lebih tinggi dibanding harga sebelumnya yang hanya Rp5.000–5.500. Kami sudah sosialisasikan ini ke kelompok tani agar mereka tahu bahwa Bulog siap menampung dengan harga yang lebih menguntungkan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, jika ada pihak swasta yang mampu membeli gabah dengan harga sama atau lebih tinggi, petani dipersilakan menjual ke mereka. Namun, jika swasta membeli di bawah harga pemerintah, petani diimbau untuk menjual ke Bulog.
Terkait penyimpanan, Bulog Kotim saat ini memiliki cadangan beras sekitar 3.200 ton dan gabah siap giling sekitar 1.200 ton. Dengan kapasitas gudang mencapai 4.000 ton, Azwar memprediksi seluruh kapasitas akan penuh pada bulan Juni.
“Kami sudah mengantisipasi dengan menyewa gudang tambahan di wilayah kabupaten agar seluruh hasil giling petani dapat tertampung dengan aman,” demikian Azwar Fuad.