bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencanangkan seluruh kabupaten di Tanah Air untuk mengolah atau menggarap 1.000 hektare (Ha) lahan guna menguatkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
"Di sinilah pentingnya kolaborasi sebagai penguat mewujudkan lumbung pangan dunia," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sabtu (10/6).
Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam rangka Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI yang berlangsung 10 - 15 Juni 2023 di Lanud Sutan Sjahrir Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Syahrul, pangan adalah sektor paling strategis karena berkaitan langsung dengan aspek dasar kebutuhan masyarakat. Tidak hanya itu, pangan juga menjadi tumpuan terbukanya lapangan kerja serta menguatkan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Penas 2023, Serap Aspirasi Petani dan Nelayan Wujudkan Lumbung Pangan Dunia
Terkait ancaman cuaca ekstrem akibat dampak El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023, Bupati Gowa periode 1994–2002 tersebut mengingatkan semua pihak tentang pentingnya aspek penanganan.
Hal itu dapat diantisipasi dengan membuka setiap sumur resapan, mengoperasikan pompa air, mengatur irigasi serta menyiapkan benih unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Selain itu, para petani juga didorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai alternatif dalam mengurangi pupuk kimia. Apalagi, saat ini bahan baku pupuk kimia mulai langka akibat konflik dan perang Rusia dengan Ukraina.
"Ini harus kita sikapi dengan membuat pupuk sendiri sebagai alternatif penggunaan pupuk kimia yang mulai langka di seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Terancam Puso, Petani di Kulon Progo Mengadu ke DPRD
Syahrul optimistis gagasan untuk membuat pupuk secara mandiri dapat diwujudkan mengingat Indonesia didukung oleh kearifan lokal yang bisa menunjang untuk mewujudkannya.
"Mudah-mudahan dengan upaya dan kerja keras ini, masalah el nino bisa kita lewati secara baik," harap dia.
Sebagai informasi, dalam rembuk utama Penas Tani Ke-XVI tahun 2023 menghasilkan beberapa kesepakatan di antaranya menguatkan posisi pangan lokal sebagai wujud kemandirian pangan nasional, serta menetapkan Provinsi Gorontalo sebagai tuan rumah Penas Tani Ke-XVII.