bakabar.com, MARABAHAN – Tidak cuma berusaha meningkatkan minat membaca, warga Barito Kuala juga didorong berliterasi.
Dorongan tersebut dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Batola melalui program Kaleng Karya Baca (Kaca).
“Sekarang sudah memasuki tahun kedua dari program Kaleng Kaca yang merupakan salah satu upaya meningkatkan pengunjung perpustakaan,” ungkap Hj Harliani, Kepala Dispersip Batola.
“Sekarang sudah terdapat tiga buku, dua buku di antaranya sudah diterbitkan. Semuanya merupakan hasil karya masyarakat Batola yang diperoleh dari membaca,” imbuhnya.
Menopang program tersebut, Dispersip Batola juga membuat Komunitas Cinta Buku (Kocibu) di delapan kecamatan sepanjang 2018. Sedangkan sisanya dilanjutkan hingga akhir 2019.
“Kocibu merupakan penggerak di desa agar membaca dan berliterasi. Juga melalui Kocibu, karya ditampung dan disampaikan ke Dispersip Batola,” beber Harliani.
“Kalau tidak diantar sendiri, karya bisa dititipkan melalui camat. Untuk memotivasi budaya literasi, disediakan berbagai macam doorprize,” sambungnya.
Melalui Kocibu tersebut, Dispersip menyediakan buku, termasuk memfasilitasi bantuan buku dari Perpustakaan Nasional.
“Terdapat tiga Kocibu yang telah mendapatkan bantuan dengan masing-masing memperoleh 500 eksemplar. Mereka adalah Terbit Fajar Ulu Benteng, Raja Tumpang Marabahan dan Karya Tani Jejangkit,” jelas Harliani.
“Khusus Karya Tani, semula merupakan kelompok tani. Namun mereka meminta buku yang berkaitan dengan pertanian, perkebunan dan perikanan, sehingga didorong membuat Kocibu,” tambahnya.
Selain budaya literasi, upaya Dispersip Batola meningkatkan jumlah kunjungan ke Perpustakaan Daerah adalah dengan menyediakan elektronic book (e-book).
“Program e-book masih dalam tahap finalisasi. Kami berencana bekerjasama dengan Kubuku Yogyakarta sebagai penyedia server,” beber Harliani.
Kubuku sendiri tercatat sudah bekerjasama dengan 81 perpustakaan daerah, 423 perguruan tinggi, 221 SMA sederajat, 196 SMP sederajat, 28 SD sederajat dan 27 perpustakaan umum.
“Untuk mengakses e-book tersebut, warga terlebih dulu mendaftar sebagai anggota perpustakaan. Diharapkan proyek ini meminimalisir penurunan minat baca masyarakat yang di antaranya disebabkan media sosial,” tandas Harliani.
Baca Juga:Minat Baca Indonesia Berada di Peringkat 16 Dunia
Baca Juga: Ikatan Pustakawan Indonesia Kalteng Puji Dispersip Kalsel
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini