bakabar.com, BANJARMASIN – Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diakui menjadi salah 'Pekerjaan Rumah' Pemerintah Provinsi Kalsel tahun ini. Maklum, belum sepenuhnya pendidikan dapat diakses masyarakat.
Dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj) Kepala Daerah tahun 2018, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, penyebab masih rendahnya IPM Kalsel adalah rata-rata lama sekolah yang masih di bawah rata-rata nasional.
“Kita sama-sama tau, majunya sebuah bangsa, berpangku pada sumber daya manusia (SDM). Itu menjadi fokus kita,” kata Sabirin setelah menyampaikan LKPj 2018 dalam paripurna di DPRD Kalsel, Kamis (21/4).
Baca Juga:Geger Kebakaran di Alalak Utara
Kepala daerah yang akrab disapa Paman Birin ini menyebutkan, untuk meningkatnya IPM Kalsel, yang paling utama didorong adalah aspek pendidikan.
Walau masa jabatanya kurang dari satu tahun setengah lagi, Paman Birin berjanji akan mengetolkan pembangunan sarana pendidikan, infrastruktur dan beberapa hal yang mendukung untuk meningkatkan IPM. “Bentuk perhatianya itu, ya dengan membangun sarana pendidikan,” sambungnya.
Selain pembangunan, yang mesti dikoreksi meningkatkan SDM pendidikan adalah para tenaga pengajar. Mestinya, rata-rata para tenaga pengajar harus memiliki pendidikan standar S1 dan mesti ikut pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah.
Walau masih terdapat beberapa catatan yang mesti dibenahi, pembangunan sektor pendidikan Kalsel menunjukkan kemajuan dari beberapa aspek.
Seperti meningkatnya peserta peserta didik yang khatam Alquran dijenjang SLTA umum atau khusus.
Baca Juga: LKPJ 2018, Kalsel Kian Pede Tanpa Bantuan Pusat
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif