News

Dolar Sedikit Melemah, Nilai Tukar Rupiah Menguat Menjadi Rp14.791

apahabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat seiring dengan pelemahan indeks dolar Amerika Serikat dalam…

Featured-Image
Nilai tukar rupiah menguat dalam penutupan perdagangan awal pekan, Senin (27/6). Foto: CNBC

bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat seiring dengan pelemahan indeks dolar Amerika Serikat dalam perdagangan awal pekan, Senin (27/6).

Mengutip data Bisnis, rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 50,5 poin menjadi Rp14.791 per dolar Amerika Serikat. Sementara indeks dolar AS melemah 0,24 persen ke 103,933.

Bersamaan dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia juga menguat seperti won Korea Selatan sebesar 0,93 persen, peso Filipina 0,31 persen, dolar Singapura 0,10 persen, dan baht Thailand 0,50 persen.

Sedangkan mata uang negara maju pun terpantau bervariasi yang dominasi di zona hijau. Seperti euro Eropa menguat 0,30 persen dan poundsterling Inggris 0,38 persen.

Kemudian franc Swiss menguat 0,03 persen, dolar Kanada 0,18 persen dan rubel Rusia 1,60 persen. Hanya dolar Australia yang melemah 0,04 persen.

Penguatan rupiah ini ditopang sentimen eksternal seperti kebijakan G7 yang memblokir keran impor emas dari Rusia, hingga menunggu keputusan The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) selanjutnya.

“Market sedang menunggu agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga, sehingga kenaikan beberapa harga komoditas sudah menunjukkan pelemahan. Ini akan berpengaruh dalam inflasi ke depan,” papar Faisal Rachman, analis Bank Mandiri.

Namun demikian, pasar masih mencemaskan outlook resesi ekonomi akibat pengetatan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral.

Sebelumnya Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menyebut Produk Domestik Bruto AS diperkirakan akan tumbuh 2,9 persen sepanjang 2022.

“Ini lebih rendah dari perkiraan April 2022 sebesar 3,7 persen dalam penilaian tahunan kebijakan ekonomi Amerika Serikat,” papar Kristalina Georgieva.



Komentar
Banner
Banner