Tak Berkategori

Ditutup Sejak Maret 2020, Posyandu di Batola Dibuka Kembali

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah sempat ditutup, pelayanan Posyandu di Barito Kuala kembali diaktifkan. Akibat peningkatan kasus…

Featured-Image
Semua Posyandu di Barito Kuala dianjurkan kembali dibuka, setelah mempertimbangkan urgensi pemantauan 1.000 hari pertama kehidupan. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Setelah sempat ditutup, pelayanan Posyandu di Barito Kuala kembali diaktifkan.

Akibat peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 di Batola, semua kegiatan Posyandu memang dihentikan serentak sementara sejak 23 Maret 2020.

Di sisi lain, tak sedikit orang tua yang enggan mendatangi pusat-pusat kesehatan untuk memeriksa kandungan maupun melanjutkan program imunisasi anak mereka.

Lantas mempertimbangkan urgensi pemantauan perkembangan balita dan kontinuitas program pencegahan stunting, Presiden Joko Widodo meminta agar Posyandu kembali dibuka mulai 5 Agustus 2020 dalam protokol kesehatan.

Anjuran itu tak serta-merta diterapkan di Batola, sampai akhirnya diterbitkan surat edaran tentang pelaksanaan kembali Posyandu per 6 November 2020.

“Seiring penerbitan surat edaran tersebut, kegiatan Posyandu kembali dibuka, terutama di desa/kelurahan yang berstatus zona hijau dan menerapkan protokol kesehatan,” papar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Batola, Candra Wijaya, Jumat (4/12).

“Sementara tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, harus berpedoman dengan Panduan Pelayanan Kesehatan Balita yang dikeluarkan Dirjen Kesehatan Masyarakat,” imbuhnya.

Merujuk Panduan Operasional Upaya Kesehatan di Posyandu dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, hanya petugas dan pengunjung yang sehat boleh datang ke Posyandu.

Kemudian memprioritaskan kegiatan mandiri menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.

“Sebelumnya selama pelayanan Posyandu dihentikan, beberapa kecamatan membuat regulasi internal, mengingat kesehatan ibu dan anak tetap diutamakan,” beber Candra.

“Dinas Kesehatan juga memberikan sejumlah alternatif, di antaranya kunjungan terjadwal oleh kader atau petugas ke rumah ibu hamil dan menyusui, serta kegiatan dasa wisma,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner